Sering Overthinking? Waspada Masalah Psikologis Ini Dapat Memicu Gangguan Jantung
Senin, 30 Januari 2023 - 21:10 WIB
JAKARTA - Anak zaman sekarang banyak yang overthinking (perilaku atau kebiasaan memikirkan sesuatu secara berlebihan). Beberapa bahkan mengeluhkan mudah stres hingga rentan alami anxiety. Masalah psikologis tersebut ternyata dapat berpengaruh pada kesehatan jantung Anda, lho. Apa kaitannya?
Menurut Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Aritmia Heartology Cardiovascular Center dr Sunu Budhi Raharjo, SpJP(K), stres yang berkelanjutan dapat menjadi pemicu seseorang alami gangguan jantung, termasuk aritmia atau gangguan detak jantung yang tidak teratur.
"Ketika stres muncul, termasuk di dalamnya overthinking atau anxiety, maka adrenalin terpacu dan ini menyebabkan detak jantung bergerak lebih cepat," papar dr Sunu dalam paparannya di Hotel Horison Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (30/1/2023).
Ketika stres terjadi berulang, maka kemungkinan detak jantung bergerak lebih cepat pun sering terjadi. Menurut dr Sunu, itu dapat memicu gangguan irama jantung pada akhirnya.
"Jadi, stres atau overthinking dapat menjadi trigger masalah jantung jika terjadi berulang kali," jelasnya.
Di sisi lain, adrenalin sejatinya diperlukan juga oleh jantung untuk 'exercise' jantung, itu juga yang terjadi saat olahraga.
"Pada saat olahraga, adrenalin sebetulnya memuncak juga dan detak jantung jadi lebih cepat. Tapi, ketika pelatihan jantung itu dilakukan dengan benar, dan tidak 'over-exercise', maka jantung malah lebih sehat," tambah dr Sunu.
Jadi, waspada untuk anak muda zaman now yang sekarang ini sering mengalami stres termasuk overthinking. Sebab, stres yang tidak terkontrol ternyata dapat menjadi pemicu gangguan jantung.
Menurut Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Aritmia Heartology Cardiovascular Center dr Sunu Budhi Raharjo, SpJP(K), stres yang berkelanjutan dapat menjadi pemicu seseorang alami gangguan jantung, termasuk aritmia atau gangguan detak jantung yang tidak teratur.
"Ketika stres muncul, termasuk di dalamnya overthinking atau anxiety, maka adrenalin terpacu dan ini menyebabkan detak jantung bergerak lebih cepat," papar dr Sunu dalam paparannya di Hotel Horison Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (30/1/2023).
Ketika stres terjadi berulang, maka kemungkinan detak jantung bergerak lebih cepat pun sering terjadi. Menurut dr Sunu, itu dapat memicu gangguan irama jantung pada akhirnya.
"Jadi, stres atau overthinking dapat menjadi trigger masalah jantung jika terjadi berulang kali," jelasnya.
Di sisi lain, adrenalin sejatinya diperlukan juga oleh jantung untuk 'exercise' jantung, itu juga yang terjadi saat olahraga.
"Pada saat olahraga, adrenalin sebetulnya memuncak juga dan detak jantung jadi lebih cepat. Tapi, ketika pelatihan jantung itu dilakukan dengan benar, dan tidak 'over-exercise', maka jantung malah lebih sehat," tambah dr Sunu.
Jadi, waspada untuk anak muda zaman now yang sekarang ini sering mengalami stres termasuk overthinking. Sebab, stres yang tidak terkontrol ternyata dapat menjadi pemicu gangguan jantung.
(hri)
tulis komentar anda