Kontribusi dalam Masa Pemulihan Kondisi Akibat Gempa Turki

Kamis, 16 Februari 2023 - 05:50 WIB
Harika Foundation hadir untuk menyalurkan bantuan perlengkapan yang dibutuhkan para penyintas gempa di Turki. Foto/Istimewa
ANKARA - Cuaca dingin dan hujan salju yang menyelimuti wilayah Turki saat ini menjadi ancaman baru bagi para penyintas gempa 7,4 magnitudo. Dalam kondisi seperti itu, mereka harus tinggal di tenda sementara.

Selain itu, para petugas penyelamat dan relawan pun harus berjuang melawan suhu dingin di tengah kegiatan penyelamatan korban yang masih terjebak di bawah puing-puing.

Chairman Harika Foundation Syuhelmaidi Syukur mengatakan, dirinya dan tim telah tiba di Kahramanmaras, lokasi yang terdampak gempa paling parah sejak Kamis (9/2/2023) lalu. Hari sebelumnya Syuhelmaidi Syukur terlebih dulu berkoordinasi dengan KBRI dan mitra NGO Turki lain di Ankara.



“Kami berangkat dari Istanbul Kamis sejak pukul lima pagi waktu Turki. Suhu udara di sini minus sepuluh derajat, bahkan saya sudah menggunakan lima lapis pakaian, namun dinginnya masih tembus juga. Tak terbayang para penyintas gempa dengan kondisi yang seadanya, tentu sangat mengkhawatirkan,” papar Syuhelmaidi melalui keterangan tertulis, Rabu (15/2/2023).

Syuhelmaidi menambahkan, Harika Foundation hadir untuk menyalurkan bantuan perlengkapan yang dibutuhkan para penyintas dari donatur Harika Foundation di kawasan Pusat Koordinasi AFAD (Disaster and Emergency Management Authority Turkey).

Pada Minggu (12/2/2023) lalu, Harika Foundation telah mendistribusikan 120 pakaian hangat untuk mahasiswa-mahasiswi Indonesia dari beberapa daerah gempa yang diungsikan ke Wisma Indonesia, Ankara.

“Saat gempa terjadi, mereka nggak ada waktu lagi untuk ambil barang-barang. Jadi hanya bawa badan dari TKP. Karena itu kami supply untuk baju-baju hangat supaya mereka lebih nyaman,” ujar Syuhelmaidi.

Selanjutnya pada Senin (13/2/2023), Harika Foundation mendirikan dapur umum di Kahramanmaras untuk makan siang pengungsi dan relawan.

Karena gempa kali ini termasuk salah-satu yang terbesar dalam sejarah Turki selama beberapa tahun, kata Syuhelmaidi, maka pemerintah setempat berharap dukungan internasional selama pemulihan yang kurang lebih akan memakan waktu tiga bulan untuk 10 provinsi yang terdampak.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More