Diabetes Seperti Komedian Omas Tak Dapat Sembuh, tapi Bisa Dikontrol
Jum'at, 17 Juli 2020 - 09:15 WIB
JAKARTA - Komedian Omas meninggal dunia pada Kamis (16/7/2020) pukul 20.30 WIB di usia 54 tahun. Pihak keluarga mengaku pemilik nama Omas Wati itu sudah lama mengidap diabetes dan penyakit ini tidak dapat disembuhkan. Lalu, seperti apa diabetes itu?
Kepala Divisi Metabolik Endokrin Departemen Penyakit Dalam FKUI RSCM, dr. Dante S. Harbuwono, Sp.PD.D, KEMD menjelaskan bahwa diabetes tidak dapat disembuhkan. Namun, diabetes bisa dikontrol .
"Diabetes itu tidak bisa sembuh tapi bisa dikontrol sehingga orangnya tetap bisa sehat," kata dr. Dante saat acara Meet the Doctor: Tips Hidup Sehat Berkualitas untuk Diabetes.
Diabetes bisa dikontrol dengan cara menjalankan gaya hidup sehat. Hal ini bertujuan agar gula darah tidak melonjak secara tiba-tiba. Adapun gaya hidup sehat yang dianjurkan mencakup mengatur pola makan yang tepat, melakukan aktivitas fisik secara teratur, konsumsi obat-obatan secara rutin sesuai anjuran dokter. (Baca juga: Waspada, Diabetes juga Mengincar Usia Muda ).
Hal terpenting lainnya adalah memantau kadar gula darah. Pasatikan juga berhenti dari kebiasaan buruk seperti merokok yang dapat menyebabkan komplikasi seperti penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke, sakit saraf, nefropati, retinopati dan kehilangan penglihatan, gangguan pendengaran, kerusakan kaki seperti infeksi dan luka yang tidak kunjung sembuh, kondisi kulit seperti bakteri dan jamur infeksi, depresi dan demensia.
Kelola stres agar kadar gula darah tidak naik. Sayangnya, saat ini masih cukup banyak informasi hoaks yang beredar seputar diabetes, yang apabila dipercaya dan diterapkan akan memperburuk kondisi kesehatan.
Oleh karena itu, inilah mengapa penting bagi masyarakat untuk mendapatkan edukasi yang tepat terkait pencegahan dan penanganan diabetes. (Baca juga: Meninggal Dunia, Pelawak Omas Sudah Lama Menderita Diabetes ).
"Menurut data terbaru dari International Diabetes Federation (IDF) Atlas tahun 2017, sebanyak 10,3 juta jiwa masyarakat Indonesia merupakan diabetesi, membuat Indonesia menduduki peringkat ke-6 dunia dengan jumlah diabetesi terbesar. Harapan saya, masyarakat dapat semakin cerdas dan berhati-hati dalam menanggapi informasi terkait diabetes dan menerapkan informasi kesehatan yang tepat di kehidupan mereka sehari-hari," tandasnya.
Kepala Divisi Metabolik Endokrin Departemen Penyakit Dalam FKUI RSCM, dr. Dante S. Harbuwono, Sp.PD.D, KEMD menjelaskan bahwa diabetes tidak dapat disembuhkan. Namun, diabetes bisa dikontrol .
"Diabetes itu tidak bisa sembuh tapi bisa dikontrol sehingga orangnya tetap bisa sehat," kata dr. Dante saat acara Meet the Doctor: Tips Hidup Sehat Berkualitas untuk Diabetes.
Diabetes bisa dikontrol dengan cara menjalankan gaya hidup sehat. Hal ini bertujuan agar gula darah tidak melonjak secara tiba-tiba. Adapun gaya hidup sehat yang dianjurkan mencakup mengatur pola makan yang tepat, melakukan aktivitas fisik secara teratur, konsumsi obat-obatan secara rutin sesuai anjuran dokter. (Baca juga: Waspada, Diabetes juga Mengincar Usia Muda ).
Hal terpenting lainnya adalah memantau kadar gula darah. Pasatikan juga berhenti dari kebiasaan buruk seperti merokok yang dapat menyebabkan komplikasi seperti penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke, sakit saraf, nefropati, retinopati dan kehilangan penglihatan, gangguan pendengaran, kerusakan kaki seperti infeksi dan luka yang tidak kunjung sembuh, kondisi kulit seperti bakteri dan jamur infeksi, depresi dan demensia.
Kelola stres agar kadar gula darah tidak naik. Sayangnya, saat ini masih cukup banyak informasi hoaks yang beredar seputar diabetes, yang apabila dipercaya dan diterapkan akan memperburuk kondisi kesehatan.
Oleh karena itu, inilah mengapa penting bagi masyarakat untuk mendapatkan edukasi yang tepat terkait pencegahan dan penanganan diabetes. (Baca juga: Meninggal Dunia, Pelawak Omas Sudah Lama Menderita Diabetes ).
"Menurut data terbaru dari International Diabetes Federation (IDF) Atlas tahun 2017, sebanyak 10,3 juta jiwa masyarakat Indonesia merupakan diabetesi, membuat Indonesia menduduki peringkat ke-6 dunia dengan jumlah diabetesi terbesar. Harapan saya, masyarakat dapat semakin cerdas dan berhati-hati dalam menanggapi informasi terkait diabetes dan menerapkan informasi kesehatan yang tepat di kehidupan mereka sehari-hari," tandasnya.
(tdy)
tulis komentar anda