11 Desa Wisata di Lombok Jaga Keberlanjutan Pengembangan Pariwisata
Kamis, 16 Maret 2023 - 17:43 WIB
"Beberapa aktivitas regular akan kami padu padankan dengan edukasi. Seperti di sekolah diving akan kami masukkan nilai-nilai tentang ekosistem, jadi ada tambahan pengetahuan. Kami ajak tamu untuk mencintai ekosistem dengan mengenalnya," jelas dia.
Tidak kalah menarik, Desa Jerowaru, yang menjadi satu-satunya desa dari Lombok Timur, melalui perwakilannya, Lukman Nurhakim membeberkan potensi wisata Bale Mangrove.
"Di Bale Mangrove kita tidak hanya melakukan penanaman, ada pula galeri pembibitan dan pengolahan mangrove menjadi kopi. Paling penting adanya pohon mangrove berusia ratusan tahun. Diadakan juga Festival Bale Mangrove setiap tahun yang dikemas dengan nilai-nilai edukasi," terangnya.
Sementara itu, Menparekraf Sandiaga Uno sebelumnya telah menggaungkan kolaborasi sebagai kata kunci. Ya, kolaborasi memiliki peran penting dalam pengembangan sektor parekraf.
Menparekraf Sandiaga menyebutkan bahwa terdapat 85 ribu desa dengan sekitar 7.500 di Indonesia yang di antaranya memiliki potensi wisata. "Kami mengajak mitra kolaborasi dari pemerintah, dunia usaha, swasta, komunitas dan media, institusi pendidikan, KKN-KKN, yang akan kita arahkan ke desa wisata untuk memastikan keberlanjutan dari program desa wisata ini," paparnya.
Dalam kesempatan terpisah, Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Martini M. Paham mengajak desa-desa yang telah terpilih supaya memanfaatkan dan memaksimalkan kesempatan dengan baik, sehingga program menjadi tepat sasaran dan tepat manfaat.
Pariwisata, menurutnya, merupakan industri yang kali pertama terpuruk karena pandemi Covid-19, dan saat ini sektor pariwisata tengah bangkit kembali. "Kita harus bangkit bersama, lebih cepat, lebih kuat dengan mengedepankan adaptasi, inovasi dan kolaborasi," kata wanita yang akrab disapa Diah ini.
Direktur Pengembangan SDM Pariwisata Kemenparekraf/Baparekraf, Florida Pardosi menekankan kembali pentingnya membangun kolaborasi seluruh unsur pentahelix dalam ekosistem pengembangan desa wisata.
"Melalui program Kampanye Sadar Wisata 5.0 kami optimistis warga mampu mengembangkan potensi desa wisata bahkan melahirkan para agent of change (agen perubahan) yang akan menjaga keberlanjutan pengembangan pariwisata di desa, juga kelembagaan desa yang kami butuhkan untuk mengawal," ujarnya.
Tidak kalah menarik, Desa Jerowaru, yang menjadi satu-satunya desa dari Lombok Timur, melalui perwakilannya, Lukman Nurhakim membeberkan potensi wisata Bale Mangrove.
"Di Bale Mangrove kita tidak hanya melakukan penanaman, ada pula galeri pembibitan dan pengolahan mangrove menjadi kopi. Paling penting adanya pohon mangrove berusia ratusan tahun. Diadakan juga Festival Bale Mangrove setiap tahun yang dikemas dengan nilai-nilai edukasi," terangnya.
Sementara itu, Menparekraf Sandiaga Uno sebelumnya telah menggaungkan kolaborasi sebagai kata kunci. Ya, kolaborasi memiliki peran penting dalam pengembangan sektor parekraf.
Menparekraf Sandiaga menyebutkan bahwa terdapat 85 ribu desa dengan sekitar 7.500 di Indonesia yang di antaranya memiliki potensi wisata. "Kami mengajak mitra kolaborasi dari pemerintah, dunia usaha, swasta, komunitas dan media, institusi pendidikan, KKN-KKN, yang akan kita arahkan ke desa wisata untuk memastikan keberlanjutan dari program desa wisata ini," paparnya.
Dalam kesempatan terpisah, Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Martini M. Paham mengajak desa-desa yang telah terpilih supaya memanfaatkan dan memaksimalkan kesempatan dengan baik, sehingga program menjadi tepat sasaran dan tepat manfaat.
Pariwisata, menurutnya, merupakan industri yang kali pertama terpuruk karena pandemi Covid-19, dan saat ini sektor pariwisata tengah bangkit kembali. "Kita harus bangkit bersama, lebih cepat, lebih kuat dengan mengedepankan adaptasi, inovasi dan kolaborasi," kata wanita yang akrab disapa Diah ini.
Direktur Pengembangan SDM Pariwisata Kemenparekraf/Baparekraf, Florida Pardosi menekankan kembali pentingnya membangun kolaborasi seluruh unsur pentahelix dalam ekosistem pengembangan desa wisata.
"Melalui program Kampanye Sadar Wisata 5.0 kami optimistis warga mampu mengembangkan potensi desa wisata bahkan melahirkan para agent of change (agen perubahan) yang akan menjaga keberlanjutan pengembangan pariwisata di desa, juga kelembagaan desa yang kami butuhkan untuk mengawal," ujarnya.
tulis komentar anda