Sapardi Djoko Damono Wafat karena Penurunan Fungsi Organ
Minggu, 19 Juli 2020 - 11:26 WIB
TANGERANG SELATAN - Sastrawan Sapardi Djoko Damono wafat dikarenakan penurunan fungsi organ. Hal itu diungkapkan oleh pihak RS Eka Hospital di BSD, Tangerang Selatan, pada Minggu (19/7).
Menurut Marketing Communication Manager Eka Hospital Erwin Suyanto, pujangga berusia 80 tahun itu meninggal dunia saat dalam masa perawatan medis di rumah sakitnya.
"Betul, beliau sudah berpulang. Untuk selanjutnya, pihak keluarga akan memberikan keterangan ya," kata Erwin kepada SINDOnews di BSD, Minggu (19/7). ( )
Seperti diberitakan sebelumnya, Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono meninggal dunia tadi pagi sekira pukul 09.17 WIB. Sapardi meninggal di Eka Hospital BSD, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, pada usia 80 tahun. Sapardi sempat dirawat karena mengalami penurunan fungsi organ.
Semasa hidupnya, Sapardi dikenal sebagai penulis yang produktif. Tidak hanya menulis kumpulan puisi, dia juga aktif dalam menerjemahkan sejumlah karya sastra dunia.
Kepergian Sapardi meninggalkan duka yang sangat mendalam bagi dunia sastra Indonesia. Selamat jalan Prof. Supardi, karyamu akan tetap abadi.
Menurut Marketing Communication Manager Eka Hospital Erwin Suyanto, pujangga berusia 80 tahun itu meninggal dunia saat dalam masa perawatan medis di rumah sakitnya.
"Betul, beliau sudah berpulang. Untuk selanjutnya, pihak keluarga akan memberikan keterangan ya," kata Erwin kepada SINDOnews di BSD, Minggu (19/7). ( )
Seperti diberitakan sebelumnya, Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono meninggal dunia tadi pagi sekira pukul 09.17 WIB. Sapardi meninggal di Eka Hospital BSD, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, pada usia 80 tahun. Sapardi sempat dirawat karena mengalami penurunan fungsi organ.
Semasa hidupnya, Sapardi dikenal sebagai penulis yang produktif. Tidak hanya menulis kumpulan puisi, dia juga aktif dalam menerjemahkan sejumlah karya sastra dunia.
Kepergian Sapardi meninggalkan duka yang sangat mendalam bagi dunia sastra Indonesia. Selamat jalan Prof. Supardi, karyamu akan tetap abadi.
(tsa)
tulis komentar anda