Konsumsi Protein Nabati Membantu Hidup Lebih Lama
Senin, 20 Juli 2020 - 14:07 WIB
Ada banyak alasan mengapa protein nabati dibandingkan protein hewani dapat membantu memperpanjang hidup. Seorang konsultan makanan dan nutrisi di St. Louis dan mantan presiden Academy of Nutrition dan Dietetika, Connie Diekman mengungkapkan bahwa protein daging cenderung memiliki kadar lemak jenuh, kolesterol, natrium, dan nutrisi lain yang lebih tinggi, yang sangat tidak baik untuk kesehatan.
"Misalnya, satu ons daging merah dicampur dengan pasta gandum dan sayuran akan memberikan lemak jenuh jauh lebih sedikit daripada steak 9 ons," ungkap Diekman.
Di sisi lain, Kayla Jaeckel, seorang manajer diet dan diabetes yang terdaftar di Mount Sinai Health System di New York City memaparkan, protein nabati mengandung banyak serat, antioksidan, vitamin dan mineral. Para peneliti juga menambahkan bahwa ada sesuatu yang spesifik tentang asam amino yang terbentuk dari pemecahan protein hewani yang dapat menyebabkan arteri tumbuh lebih keras atau peradangan terjadi. Protein hewani juga dapat memengaruhi kesehatan bakteri usus manusia.
Salah satu kelemahan dari penelitian ini adalah bahwa itu bergantung pada ingatan orang, karena mereka diminta untuk mengingat apa yang mereka makan dan mengisi Temuan ini juga bertentangan dengan penelitian terbaru lainnya yang menunjukkan telur lebih sehat daripada yang diyakini orang selama beberapa dekade. Penelitian ini dipublikasikan secara online 13 Juli di JAMA Internal Medicine.
"Misalnya, satu ons daging merah dicampur dengan pasta gandum dan sayuran akan memberikan lemak jenuh jauh lebih sedikit daripada steak 9 ons," ungkap Diekman.
Di sisi lain, Kayla Jaeckel, seorang manajer diet dan diabetes yang terdaftar di Mount Sinai Health System di New York City memaparkan, protein nabati mengandung banyak serat, antioksidan, vitamin dan mineral. Para peneliti juga menambahkan bahwa ada sesuatu yang spesifik tentang asam amino yang terbentuk dari pemecahan protein hewani yang dapat menyebabkan arteri tumbuh lebih keras atau peradangan terjadi. Protein hewani juga dapat memengaruhi kesehatan bakteri usus manusia.
Salah satu kelemahan dari penelitian ini adalah bahwa itu bergantung pada ingatan orang, karena mereka diminta untuk mengingat apa yang mereka makan dan mengisi Temuan ini juga bertentangan dengan penelitian terbaru lainnya yang menunjukkan telur lebih sehat daripada yang diyakini orang selama beberapa dekade. Penelitian ini dipublikasikan secara online 13 Juli di JAMA Internal Medicine.
(tdy)
tulis komentar anda