Azkanio Panda, Jebolan The Master yang Sukses Jadi Youtuber

Selasa, 21 Juli 2020 - 21:29 WIB
Azkanio Panda merupakan salah satu jebolan The Master RCTI di era 2000-an. Sayang, nasibnya tidak seberuntung Joe Sandy atau Limbad. Namun, dia sukses menjadi Youtuber. Foto/Istimewa.
JAKARTA - Candra Wahyu Pramono yang akrab disapa Azkanio Panda merupakan salah satu jebolan The Master yang ditayangkan RCTI di era 2000-an. Sayang, nasibnya tidak seberuntung peserta lain, seperti Joe Sandy, Limbad, Denny Darko, Cosmo, atau Oge Arthemus. Namun, tidak ada yang menyaka jika dirinya lebih sukses menjadi Youtuber.

"Tahun 2014 saya memutuskan untuk berhenti dari dunia magic, mencoba sebuah wirausaha atau berdagang online shop karena sedang ramai waktu itu. saya banyak belajar wirausaha di YouTube karena banyak ilmu yang disajikan," kata Panda.

Pria kelahiran Semarang 15 November 1990 ini kemudian membuka Panda Collection, toko online pertama yang mencoba mengedukasi tentang dunia vaporizer melalui channel YouTube miliknya.



"Saya melihat platform YouTube yang berkembang pesat di kala itu. Tetapi bahasan untuk vaporizer sangat minim sekali. Saya berfikir bagaimana caranya untuk bisa orang-orang tau saya menjual produk di era milenial ini, karena orang perlu di edukasi dengan hal yang baru ini. Vaporizer channel YouTube saya yang semula bernamakan Panda Collection, berubah menjadi Panda Vapestore," bebernya.

Konsisten dalam membuat video tutorial, unboxing, review maupun tips dari dunia vaporizer, pada 2019 Panda menerima penghargaan Silver Play Button dari YouTube. Dia diakui sebagai seorang Youtuber atau content creator YouTube Indonesia.

"Dengan perhargaan Silver Play Button itu , dan saya makin banyak di kenal oleh netizen melalui Instagram @Azkaniopanda, Youtube: Panda Vapestore usaha saya terus berkembang," terang dia. (Baca juga: Viral! Dewi Perssik dan Penampil Lain Ambyarkan Penonton lewat Suguhan Campursari ).

Namun, sebelum itu, perjalanannya untuk sampai pada titik saat ini dilalui dengan penuh warna. Saat mengadu nasib ke Jakarta, Pada bukan seorang pesulap. "Di usia 17 tahun saya merantau ke Jakarta untuk mengadu nasib. Basic saya sebetulnya bukan pesulap, keluarga besar saya seniman di bidang musik," beber Panda.

Awal di Jakarta, Panda bekerja di bidang kuliner. Akan tetapi setelah melihat seorang mentalist Indonesia bernama Deddy Corbuzer, dirinya mencoba mempelajari sulap melalui buku Book of Magic dengan harga yang cukup mahal yang di tulis Deddy Corbuzer.

"Book of Magic buku yang di tulis oleh Deddy Corbuzer berisikan tentang seni magic atau sulap. Lebih dari setahun saya terus mempelajari buku ini. Tahun 2008 saya memberanikan diri mendapat pada ajang pencarian bakat magician The Master yang tayang di RCTI dengan menggunakan nama panggung Azkaniocanz," katanya.

Pada 2010 Panda bergabung dengan Darko Enterprise dan keluar tiga tahun kemudian, tapi sempat membantu beberapa show pertunjukan magician-magician papan atas lainya, seperti Rhomedal Aquino dan Limbad. Kemudian, dia menemukan bidangnya di media sosial.
(tdy)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More