5 Penyakit pada Balita yang Sering Terjadi, Nomor 3 Gejalanya Sering Disepelekan
Kamis, 25 Mei 2023 - 09:10 WIB
Penyebab demam pada balita dapat bervariasi, termasuk infeksi virus atau bakteri, serta reaksi terhadap vaksinasi. Faktor risiko meliputi paparan virus atau bakteri, kekebalan tubuh yang lemah, dan kebersihan yang buruk.
Untuk mengatasi demam, penting untuk memberikan anak obat penurun panas sesuai dosis yang dianjurkan oleh dokter, memberikan cairan yang cukup, dan memberikan anak istirahat yang cukup.
Faktor risiko meliputi kebersihan yang buruk, konsumsi makanan atau air yang tidak aman, serta kurangnya kekebalan tubuh. Untuk mencegah diare, penting untuk menjaga kebersihan tangan dan makanan, memastikan air yang dikonsumsi aman, serta memberikan imunisasi yang diperlukan.
Infeksi telinga biasanya disebabkan oleh bakteri atau virus yang masuk melalui saluran pernapasan atau melalui perkembangan bakteri dari infeksi saluran pernapasan atas yang tidak diobati dengan baik. Faktor risiko termasuk paparan asap rokok, peningkatan kelembaban lingkungan, dan kekebalan tubuh yang lemah.
Untuk mencegah infeksi telinga, penting untuk menjaga kebersihan telinga, menghindari paparan asap rokok, dan memastikan imunisasi anak terkini.
Infeksi cacing biasanya disebabkan oleh konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi oleh telur cacing atau kontak langsung dengan tanah yang terkontaminasi.
Sementara itu, faktor risiko cacingan adalah kurangnya kebersihan pribadi dan lingkungan serta kurangnya sanitasi yang memadai. Salah satu cara yang tepat guna mencegah cacingan adalah dengan rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
Untuk mengatasi demam, penting untuk memberikan anak obat penurun panas sesuai dosis yang dianjurkan oleh dokter, memberikan cairan yang cukup, dan memberikan anak istirahat yang cukup.
3. Diare
Diare merupakan salah satu penyakit yang sering terjadi pada balita. Gejalanya adalah tinja yang encer atau berair, sering buang air besar, mual, muntah, dan demam ringan. Penyebab diare pada balita dapat bervariasi, termasuk infeksi virus, bakteri, atau parasit yang biasanya disebabkan oleh makanan atau air yang terkontaminasi.Faktor risiko meliputi kebersihan yang buruk, konsumsi makanan atau air yang tidak aman, serta kurangnya kekebalan tubuh. Untuk mencegah diare, penting untuk menjaga kebersihan tangan dan makanan, memastikan air yang dikonsumsi aman, serta memberikan imunisasi yang diperlukan.
4. Infeksi Telinga
Infeksi telinga, terutama infeksi telinga tengah (otitis media), sering terjadi pada balita. Gejala infeksi telinga meliputi nyeri telinga, demam, sulit tidur, penurunan pendengaran, dan mungkin keluarnya cairan dari telinga.Infeksi telinga biasanya disebabkan oleh bakteri atau virus yang masuk melalui saluran pernapasan atau melalui perkembangan bakteri dari infeksi saluran pernapasan atas yang tidak diobati dengan baik. Faktor risiko termasuk paparan asap rokok, peningkatan kelembaban lingkungan, dan kekebalan tubuh yang lemah.
Untuk mencegah infeksi telinga, penting untuk menjaga kebersihan telinga, menghindari paparan asap rokok, dan memastikan imunisasi anak terkini.
5. Cacingan
Cacingan atau infeksi parasit usus adalah masalah umum pada balita, terutama di daerah dengan sanitasi yang buruk. Gejala cacingan meliputi perut kembung, diare, kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, dan kelelahan.Infeksi cacing biasanya disebabkan oleh konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi oleh telur cacing atau kontak langsung dengan tanah yang terkontaminasi.
Sementara itu, faktor risiko cacingan adalah kurangnya kebersihan pribadi dan lingkungan serta kurangnya sanitasi yang memadai. Salah satu cara yang tepat guna mencegah cacingan adalah dengan rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
tulis komentar anda