5 Penyakit pada Balita yang Sering Terjadi, Nomor 3 Gejalanya Sering Disepelekan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penyakit pada balita yang sering terjadi patut diwaspadai. Sebab, anak usia 1-5 tahun sangat rentan terhadap berbagai macam gangguan kesehatan yang disebabkan bakteri atau virus.
Diketahui, terdapat beberapa penyakit yang umum terjadi dan perlu diwaspadai para orang tua. Beragam penyakit tersebut mulai dari diare hingga infeksi telinga.
Berikut adalah 5 penyakit yang umum diderita balita beserta gejala, faktor risiko, serta tindakan pencegahan yang dapat dilakukan.
ISPA biasanya disebabkan oleh virus seperti rhinovirus atau virus influenza, yang dapat menyebar melalui percikan udara atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi.
Faktor risiko meliputi paparan asap rokok, rendahnya kekebalan tubuh, serta kontak dengan anak-anak atau orang dewasa yang menderita ISPA.
Untuk mencegah ISPA, penting untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga kebersihan lingkungan, serta menghindari paparan asap rokok.
Penyebab demam pada balita dapat bervariasi, termasuk infeksi virus atau bakteri, serta reaksi terhadap vaksinasi. Faktor risiko meliputi paparan virus atau bakteri, kekebalan tubuh yang lemah, dan kebersihan yang buruk.
Untuk mengatasi demam, penting untuk memberikan anak obat penurun panas sesuai dosis yang dianjurkan oleh dokter, memberikan cairan yang cukup, dan memberikan anak istirahat yang cukup.
Faktor risiko meliputi kebersihan yang buruk, konsumsi makanan atau air yang tidak aman, serta kurangnya kekebalan tubuh. Untuk mencegah diare, penting untuk menjaga kebersihan tangan dan makanan, memastikan air yang dikonsumsi aman, serta memberikan imunisasi yang diperlukan.
Infeksi telinga biasanya disebabkan oleh bakteri atau virus yang masuk melalui saluran pernapasan atau melalui perkembangan bakteri dari infeksi saluran pernapasan atas yang tidak diobati dengan baik. Faktor risiko termasuk paparan asap rokok, peningkatan kelembaban lingkungan, dan kekebalan tubuh yang lemah.
Untuk mencegah infeksi telinga, penting untuk menjaga kebersihan telinga, menghindari paparan asap rokok, dan memastikan imunisasi anak terkini.
Infeksi cacing biasanya disebabkan oleh konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi oleh telur cacing atau kontak langsung dengan tanah yang terkontaminasi.
Sementara itu, faktor risiko cacingan adalah kurangnya kebersihan pribadi dan lingkungan serta kurangnya sanitasi yang memadai. Salah satu cara yang tepat guna mencegah cacingan adalah dengan rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
Selanjutnya, Anda juga harus memastikan bahwa anak-anak mengonsumsi makanan dan minuman yang aman, serta senantiasa menjaga kebersihan lingkungan.
Selain itu, penting bagi orang tua atau pengasuh untuk memastikan bahwa balita mendapatkan imunisasi yang lengkap sesuai jadwal yang direkomendasikan.
Imunisasi dapat melindungi balita dari penyakit-penyakit serius seperti campak, batuk rejan, dan polio. Untuk menjaga kesehatan balita, penting juga untuk memberikan makanan yang seimbang dan bergizi, menjaga kebersihan lingkungan, serta memberikan anak istirahat yang cukup.
Jika anak menunjukkan gejala penyakit atau kesehatannya memburuk, segera berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Diketahui, terdapat beberapa penyakit yang umum terjadi dan perlu diwaspadai para orang tua. Beragam penyakit tersebut mulai dari diare hingga infeksi telinga.
Berikut adalah 5 penyakit yang umum diderita balita beserta gejala, faktor risiko, serta tindakan pencegahan yang dapat dilakukan.
Penyakit yang Sering Terjadi pada Balita
1. Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)
Infeksi saluran pernapasan atas adalah salah satu penyakit yang umum terjadi pada balita. Gejalanya meliputi batuk, pilek, hidung tersumbat, dan demam ringan.ISPA biasanya disebabkan oleh virus seperti rhinovirus atau virus influenza, yang dapat menyebar melalui percikan udara atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi.
Faktor risiko meliputi paparan asap rokok, rendahnya kekebalan tubuh, serta kontak dengan anak-anak atau orang dewasa yang menderita ISPA.
Untuk mencegah ISPA, penting untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga kebersihan lingkungan, serta menghindari paparan asap rokok.
2. Demam
Demam adalah gejala umum pada balita yang bisa menjadi tanda adanya infeksi atau penyakit lainnya. Suhu tubuh yang meningkat di atas normal (biasanya di atas 37,5°C) adalah gejala utama demam.Penyebab demam pada balita dapat bervariasi, termasuk infeksi virus atau bakteri, serta reaksi terhadap vaksinasi. Faktor risiko meliputi paparan virus atau bakteri, kekebalan tubuh yang lemah, dan kebersihan yang buruk.
Untuk mengatasi demam, penting untuk memberikan anak obat penurun panas sesuai dosis yang dianjurkan oleh dokter, memberikan cairan yang cukup, dan memberikan anak istirahat yang cukup.
3. Diare
Diare merupakan salah satu penyakit yang sering terjadi pada balita. Gejalanya adalah tinja yang encer atau berair, sering buang air besar, mual, muntah, dan demam ringan. Penyebab diare pada balita dapat bervariasi, termasuk infeksi virus, bakteri, atau parasit yang biasanya disebabkan oleh makanan atau air yang terkontaminasi.Faktor risiko meliputi kebersihan yang buruk, konsumsi makanan atau air yang tidak aman, serta kurangnya kekebalan tubuh. Untuk mencegah diare, penting untuk menjaga kebersihan tangan dan makanan, memastikan air yang dikonsumsi aman, serta memberikan imunisasi yang diperlukan.
4. Infeksi Telinga
Infeksi telinga, terutama infeksi telinga tengah (otitis media), sering terjadi pada balita. Gejala infeksi telinga meliputi nyeri telinga, demam, sulit tidur, penurunan pendengaran, dan mungkin keluarnya cairan dari telinga.Infeksi telinga biasanya disebabkan oleh bakteri atau virus yang masuk melalui saluran pernapasan atau melalui perkembangan bakteri dari infeksi saluran pernapasan atas yang tidak diobati dengan baik. Faktor risiko termasuk paparan asap rokok, peningkatan kelembaban lingkungan, dan kekebalan tubuh yang lemah.
Untuk mencegah infeksi telinga, penting untuk menjaga kebersihan telinga, menghindari paparan asap rokok, dan memastikan imunisasi anak terkini.
5. Cacingan
Cacingan atau infeksi parasit usus adalah masalah umum pada balita, terutama di daerah dengan sanitasi yang buruk. Gejala cacingan meliputi perut kembung, diare, kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, dan kelelahan.Infeksi cacing biasanya disebabkan oleh konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi oleh telur cacing atau kontak langsung dengan tanah yang terkontaminasi.
Sementara itu, faktor risiko cacingan adalah kurangnya kebersihan pribadi dan lingkungan serta kurangnya sanitasi yang memadai. Salah satu cara yang tepat guna mencegah cacingan adalah dengan rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
Selanjutnya, Anda juga harus memastikan bahwa anak-anak mengonsumsi makanan dan minuman yang aman, serta senantiasa menjaga kebersihan lingkungan.
Selain itu, penting bagi orang tua atau pengasuh untuk memastikan bahwa balita mendapatkan imunisasi yang lengkap sesuai jadwal yang direkomendasikan.
Imunisasi dapat melindungi balita dari penyakit-penyakit serius seperti campak, batuk rejan, dan polio. Untuk menjaga kesehatan balita, penting juga untuk memberikan makanan yang seimbang dan bergizi, menjaga kebersihan lingkungan, serta memberikan anak istirahat yang cukup.
Jika anak menunjukkan gejala penyakit atau kesehatannya memburuk, segera berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.
(hri)