Mengenal Papilledema yang Diidap Kurnia Meiga hingga Jual Medali untuk Pengobatan
Kamis, 25 Mei 2023 - 11:56 WIB
JAKARTA - Kurnia Meiga dikabarkan mengidap papilledema. Penyakit ini membuat mantan kiper Timnas Indonesia itu pensiun dini serta harus menjual medali yang diraihnya untuk biaya pengobatan.
Papilledema yang diidap Kurnia Meiga merupakan kondisi pembengkakan saraf optik yang menghubungkan mata dan otak. Pembengkakan ini merupakan reaksi terhadap penumpukan tekanan di dalam atau di sekitar otak yang bisa disebabkan oleh banyak hal.
Seringkali ini merupakan tanda peringatan dari kondisi medis serius yang memerlukan perhatian. Seperti halnya tumor otak atau pendarahan. Jaringan saraf, darah, dan cairan otak berada di dalam tengkorak.
Karena ruang yang terbatas, ketika jaringan membengkak, sesuatu tumbuh, atau menyebabkan cairan menumpuk. Kondisi ini menyebabkan tekanan di dalam meningkat dan dapat menyebabkan papilledema.
Kondisi ini juga mungkin terjadi karena cedera kepala, tumor otak atau sumsum tulang belakang, peradangan otak atau meningitis, darah tinggi dan pendarahan otak. Faktor lain juga bisa menyebabkan papilledema adalah bekuan darah atau masalah dalam pembuluh darah tertentu.
Selain itu, papilledema juga disebabkan karena pengumpulan nanah dari infeksi otak dan masalah dengan aliran atau jumlah cairan yang mengalir melalui otak dan sumsum tulang belakang.
Dilansir dari WebMD, Kamis (25/5/2023) papilledema juga bisa diidap seseorang sebagai efek samping dari mengonsumsi atau menghentikan beberapa obat. Seperti kortikosteroid, isotretinoin, litium dan tetrasiklin.
Anda mungkin tidak memiliki gejala apa pun pada tahap awal papilledema. Dokter akan menemukan gejala ketika mereka melihat pembengkakan saraf optik selama pemeriksaan mata rutin.
Papilledema yang diidap Kurnia Meiga merupakan kondisi pembengkakan saraf optik yang menghubungkan mata dan otak. Pembengkakan ini merupakan reaksi terhadap penumpukan tekanan di dalam atau di sekitar otak yang bisa disebabkan oleh banyak hal.
Seringkali ini merupakan tanda peringatan dari kondisi medis serius yang memerlukan perhatian. Seperti halnya tumor otak atau pendarahan. Jaringan saraf, darah, dan cairan otak berada di dalam tengkorak.
Karena ruang yang terbatas, ketika jaringan membengkak, sesuatu tumbuh, atau menyebabkan cairan menumpuk. Kondisi ini menyebabkan tekanan di dalam meningkat dan dapat menyebabkan papilledema.
Kondisi ini juga mungkin terjadi karena cedera kepala, tumor otak atau sumsum tulang belakang, peradangan otak atau meningitis, darah tinggi dan pendarahan otak. Faktor lain juga bisa menyebabkan papilledema adalah bekuan darah atau masalah dalam pembuluh darah tertentu.
Selain itu, papilledema juga disebabkan karena pengumpulan nanah dari infeksi otak dan masalah dengan aliran atau jumlah cairan yang mengalir melalui otak dan sumsum tulang belakang.
Dilansir dari WebMD, Kamis (25/5/2023) papilledema juga bisa diidap seseorang sebagai efek samping dari mengonsumsi atau menghentikan beberapa obat. Seperti kortikosteroid, isotretinoin, litium dan tetrasiklin.
Anda mungkin tidak memiliki gejala apa pun pada tahap awal papilledema. Dokter akan menemukan gejala ketika mereka melihat pembengkakan saraf optik selama pemeriksaan mata rutin.
tulis komentar anda