Angela Tanoesoedibjo Upayakan Percepatan Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan di Sektor Parekraf
Rabu, 31 Mei 2023 - 21:01 WIB
JAKARTA - Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo mengatakan, terdapat strategi pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2023. Salah satunya adalah percepatan transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di sektor Parekraf.
"Yang akan dilaksanakan melalui (sejumlah) strategi," kata Angela dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi X DPR RI di Jakarta, Rabu (31/5/2023).
Wakil Ketua Umum DPP Partai Perindo Bidang Ekonomi Digital dan Kreatif itu menyebut, strategi Parekraf dalam RKP 2023 ini antara lain, pertama, penguatan rantai pasok ekosistem parekraf (termasuk hubungan antarlembaga) untuk menjadi sektor unggulan perekonomian Indonesia.
Kedua, adanya peningkatan nilai devisa dan dampak penggandaan pariwisata (multiplier effect) yang perlu didorong melalui lama tinggal (length of stay) yang tinggi dengan penerapan Tata Kelola Pariwisata melalui Destination Management Organization (DMO), Manajemen Pengunjung, Manajemen Atraksi, Daya Dukung Lingkungan (Carrying Capacity), dan Manajemen Krisis.
"Serta penguatan ekosistem pariwisata berkelanjutan, destination leadership program, destinasi tematik unggulan, desa wisata, dan penataan 3A (atraksi, aksesibilitas, dan amenitas) di destinasi," bebernya.
"(Ketiga) peningkatan kualitas tenaga kerja pariwisata melalui reskilling, upskilling, dan newskilling yang sesuai dengan standar kompetensi," tambahnya.
"Yang akan dilaksanakan melalui (sejumlah) strategi," kata Angela dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi X DPR RI di Jakarta, Rabu (31/5/2023).
Baca Juga
Wakil Ketua Umum DPP Partai Perindo Bidang Ekonomi Digital dan Kreatif itu menyebut, strategi Parekraf dalam RKP 2023 ini antara lain, pertama, penguatan rantai pasok ekosistem parekraf (termasuk hubungan antarlembaga) untuk menjadi sektor unggulan perekonomian Indonesia.
Kedua, adanya peningkatan nilai devisa dan dampak penggandaan pariwisata (multiplier effect) yang perlu didorong melalui lama tinggal (length of stay) yang tinggi dengan penerapan Tata Kelola Pariwisata melalui Destination Management Organization (DMO), Manajemen Pengunjung, Manajemen Atraksi, Daya Dukung Lingkungan (Carrying Capacity), dan Manajemen Krisis.
"Serta penguatan ekosistem pariwisata berkelanjutan, destination leadership program, destinasi tematik unggulan, desa wisata, dan penataan 3A (atraksi, aksesibilitas, dan amenitas) di destinasi," bebernya.
"(Ketiga) peningkatan kualitas tenaga kerja pariwisata melalui reskilling, upskilling, dan newskilling yang sesuai dengan standar kompetensi," tambahnya.
Baca Juga
tulis komentar anda