Apakah Rokok Bisa Menyebabkan Kolesterol Tinggi? Ini Jawabannya
Minggu, 09 Juli 2023 - 22:05 WIB
JAKARTA - Kolesterol tinggi umumnya dipicu oleh gaya hidup yang tidak sehat dan terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak jenuh. Namun, benarkah merokok juga berpengaruh pada tingginya kadar kolesterol? Sebab merokok merupakan salah satu gaya hidup yang tidak sehat.
Rokok memang kerap disebut-sebut sebagai salah satu pemicu tingginya kolesterol dalam tubuh. Terlebih, merokok adalah salah satu faktor risiko utama untuk penyakit jantung koroner dan stroke, dua penyakit yang disebabkan oleh tingginya kolesterol jahat dalam tubuh.
Dilansir dari laman GoodRx Health, merokok memang dapat meningkatkan meningkatkan pertumbuhan kolesterol buruk dan menghambat jumlah kolesterol baik.
Lantas, bagaimana merokok dapat berpengaruh pada jumlah kolesterol? Dokter spesialis jantung sekaligus Ketua Perkumpulan Vaskuler Indonesia Aulia Sani SpJP(K) FJCC mengungkapkan, merokok dapat menyebabkan gangguan metabolisme lemak. Orang-orang yang merokok diketahui memiliki kadar HDL (kolesterol baik) yang rendah. Itu artinya, pembentukan kolesterol baik yang bertugas membawa lemak dari jaringan ke hati menjadi terganggu.
Sedangkan kebalikannya, peningkatan terjadi pada kadar kolesterol jahat pada orang yang merokok. Berarti lemak dari hati justru dibawa kembali ke jaringan tubuh.
Dalam sebuah penelitian yang tercantum dalam jurnal Pengaruh Rokok Terhadap Kadar Kolesterol 2 Jam Setelah Merokok pada Perokok Aktif menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat kolesterol pada orang sebelum merokok dan sesudah merokok. Kadar lemak dalam darah akan mengalami peningkatan 2 jam setelah merokok ketika perokok menghabiskan 2-5 batang rokok.
Bahan dasar rokok mengandung zat-zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan. Dalam satu batang rokok terdapat lebih kurang 4.000 jenis bahan kima, 40% di antaranya beracun. Bahan kimia yang paling berbahaya terutama nikotin, tar, hidrokarbon, karbon monoksida, dan logam berat dalam asap rokok.
Nikotin dalam rokok dapat mempercepat proses penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah. Penyumbatan dan penyempitan ini bisa terjadi pada pembuluh darah koroner, yang bertugas membawa oksigen ke jantung.
Rokok memang kerap disebut-sebut sebagai salah satu pemicu tingginya kolesterol dalam tubuh. Terlebih, merokok adalah salah satu faktor risiko utama untuk penyakit jantung koroner dan stroke, dua penyakit yang disebabkan oleh tingginya kolesterol jahat dalam tubuh.
Dilansir dari laman GoodRx Health, merokok memang dapat meningkatkan meningkatkan pertumbuhan kolesterol buruk dan menghambat jumlah kolesterol baik.
Lantas, bagaimana merokok dapat berpengaruh pada jumlah kolesterol? Dokter spesialis jantung sekaligus Ketua Perkumpulan Vaskuler Indonesia Aulia Sani SpJP(K) FJCC mengungkapkan, merokok dapat menyebabkan gangguan metabolisme lemak. Orang-orang yang merokok diketahui memiliki kadar HDL (kolesterol baik) yang rendah. Itu artinya, pembentukan kolesterol baik yang bertugas membawa lemak dari jaringan ke hati menjadi terganggu.
Sedangkan kebalikannya, peningkatan terjadi pada kadar kolesterol jahat pada orang yang merokok. Berarti lemak dari hati justru dibawa kembali ke jaringan tubuh.
Dalam sebuah penelitian yang tercantum dalam jurnal Pengaruh Rokok Terhadap Kadar Kolesterol 2 Jam Setelah Merokok pada Perokok Aktif menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat kolesterol pada orang sebelum merokok dan sesudah merokok. Kadar lemak dalam darah akan mengalami peningkatan 2 jam setelah merokok ketika perokok menghabiskan 2-5 batang rokok.
Bahan dasar rokok mengandung zat-zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan. Dalam satu batang rokok terdapat lebih kurang 4.000 jenis bahan kima, 40% di antaranya beracun. Bahan kimia yang paling berbahaya terutama nikotin, tar, hidrokarbon, karbon monoksida, dan logam berat dalam asap rokok.
Nikotin dalam rokok dapat mempercepat proses penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah. Penyumbatan dan penyempitan ini bisa terjadi pada pembuluh darah koroner, yang bertugas membawa oksigen ke jantung.
tulis komentar anda