Mengenal Jenis-Jenis Nyeri di Kepala serta Cara Mengatasinya

Selasa, 18 Juli 2023 - 15:15 WIB
Nyeri di kepala adalah kondisi ketika timbul rasa sakit serta perasaan tidak nyaman di area kepala dan leher. Foto Ilustrasi/Adobe Stock
JAKARTA - Nyeri di kepala adalah kondisi ketika timbul rasa sakit serta perasaan tidak nyaman di area kepala dan leher. Yang perlu digarisbawahi, nyeri kepala yang tak kunjung membaik tidak boleh dianggap remeh. Pasalnya, hal ini bisa menandai kondisi medis yang serius.

Dokter Spesialis Neurologi dari Siloam Hospitals Jantung Diagram Vinnie Juliana Yonatan menerangkan, nyeri di kepala umum terjadi karena kurang tidur, kelelahan, atau stres.

"Rasa nyeri di kepala sifatnya ada yang ringan dan berat dengan sejumlah karakteristik. Ada rasa nyeri yang tajam, kepala seperti ditusuk, atau terasa seperti dipukul, ditekan secara konstan serta rasa berdenyut dan yang lainnya," terang Vinnie Juliana Yonatan dalam sesi edukasi di Siloam Hospitals Jantung Diagram, Cinere, Depok, belum lama ini.

Vinnie menambahkan, nyeri kepala terbagi dalam dua kelompok, yaitu sekunder dan primer.



"Nyeri kepala primer yang paling aman, karena penyebabnya dikarenakan bukan penyakit struktural otak atau di kepala. Tapi, kalau yang sekunder patut diwaspadai karena terjadi akibat adanya penyakit tertentu yang mendasarinya, terutama di bagian kepala dan leher," ungkap Vinnie.

Nyeri kepala primer dibagi lagi menjadi beberapa jenis yaitu migrain atau nyeri di salah satu sisi kepala diiringi rasa seperti berdenyut. Lalu ada nyeri kepala tension, nyeri kepala tipe tegang terasa di seluruh area kepala, terutama di belakang kepala dan biasa datang saat stres atau kurang tidur.

Ada lagi cervicogenic, yaitu rasa nyeri di bagian atas dan belakang kepala serta leher, juga nyeri kepala cluster, yakni nyeri kepala di salah satu sisi sampai ke daerah mata kiri atau kanan saja.

Lantas, bagaimana cara pencegahan terjadinya nyeri kepala?

Menurut Dokter Vinnie, caranya bisa dengan mengubah gaya hidup, yaitu istirahat yang cukup dan menjaga pola tidur tidak kurang dari 8 jam sehari.

"Faktor risiko lainnya juga harus dihindari. Yaitu hindari risiko seperti hipertensi. Jika memang sudah mempunyai riwayat hipertensi, harus dikontrol tekanan darahnya dengan pola makan, obat antihipertensi, dan juga kontrol ke dokter. Atau bisa juga dengan melakukan gerakan relaksasi jika sedang duduk lama bekerja di depan komputer," terang Vinnie.

Kurangnya peregangan otot kepala dan leher ataupun cairan karena dehidrasi juga menjadi salah satu faktor penyebab nyeri kepala.
(tsa)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More