MPASI Tidak Boleh Ditambahkan Rasa dan Bumbu, Mitos atau Fakta? Ini Jawabannya
Minggu, 23 Juli 2023 - 07:37 WIB
JAKARTA - Pemberian MPASI yang dimulai saat bayi berusia enam bulan adalah periode emas di mana si kecil mulai belajar dan mengenal makanan. Periode ini sangat krusial untuk tumbuh kembang anak dalam masa 1.000 hari pertama kehidupan (1000 HPK).
Namun terkait MPASI ini, ternyata masih ada saja mitos yang dipercaya oleh para ibu. Salah satunya mengatakan bahwa pada MPASI tidak boleh dimasukkan rasa atau bumbu tambahan berupa garam dan gula. Dengan kata lain, MPASI bayi usia 6-12 bulan harus hambar tanpa rasa.
Faktanya, mitos yang beredar sejak satu dekade silam itu saat ini tidak bisa dibenarkan. Sebab, menurut Dokter Spesialis Anak dr. Miza Dito Afrizal, SpA, penelitian terbaru justru mengungkap hal yang sebaliknya.
“Sepuluh tahun lalu memang penelitian mengatakan bahwa MPASI anak sebaiknya tidak memiliki rasa. Tapi, semakin ilmu pengetahuan berkembang sampai detik ini, ternyata MPASI boleh pakai rasa atau ditambahkan bumbu," ungkap dr. Miza dalam konferensi pers kampanye Wisata Rasa MPASI Royco untuk menyambut Hari Anak Nasional di Jakarta, belum lama ini.
"Faktanya penambahan gula, garam, dan bumbu diperbolehkan selama masih dalam batas rekomendasi," lanjut dr. Miza.
Dokter Miza menerangkan, sejak dalam kandungan, bayi sejatinya sudah mulai mengenal berbagai rasa dari makanan yang diasup oleh sang ibu. ASI sendiri yang merupakan makanan utama bayi, diketahui memiliki rasa manis gurih yang mampu merangsang si kecil untuk lahap mengonsumsinya.
“Indera pengecap mulai bekerja sejak bayi berada di dalam kandungan. Sejak trimester akhir, tepatnya di umur 6 bulan ke atas di dalam kandungan, bayi sudah mulai merasakan rasa, pas lahir bayi bisa merasakan ASI. ASI itu tidak hambar. Mayoritas rasanya gurih. Setelah gurih, rasa ASI bisa berbeda-beda, tergantung pada apa yang dimakan oleh ibunya. Tapi rasa utamanya adalah gurih,” beber dr. Miza.
Namun terkait MPASI ini, ternyata masih ada saja mitos yang dipercaya oleh para ibu. Salah satunya mengatakan bahwa pada MPASI tidak boleh dimasukkan rasa atau bumbu tambahan berupa garam dan gula. Dengan kata lain, MPASI bayi usia 6-12 bulan harus hambar tanpa rasa.
Faktanya, mitos yang beredar sejak satu dekade silam itu saat ini tidak bisa dibenarkan. Sebab, menurut Dokter Spesialis Anak dr. Miza Dito Afrizal, SpA, penelitian terbaru justru mengungkap hal yang sebaliknya.
“Sepuluh tahun lalu memang penelitian mengatakan bahwa MPASI anak sebaiknya tidak memiliki rasa. Tapi, semakin ilmu pengetahuan berkembang sampai detik ini, ternyata MPASI boleh pakai rasa atau ditambahkan bumbu," ungkap dr. Miza dalam konferensi pers kampanye Wisata Rasa MPASI Royco untuk menyambut Hari Anak Nasional di Jakarta, belum lama ini.
"Faktanya penambahan gula, garam, dan bumbu diperbolehkan selama masih dalam batas rekomendasi," lanjut dr. Miza.
Dokter Miza menerangkan, sejak dalam kandungan, bayi sejatinya sudah mulai mengenal berbagai rasa dari makanan yang diasup oleh sang ibu. ASI sendiri yang merupakan makanan utama bayi, diketahui memiliki rasa manis gurih yang mampu merangsang si kecil untuk lahap mengonsumsinya.
“Indera pengecap mulai bekerja sejak bayi berada di dalam kandungan. Sejak trimester akhir, tepatnya di umur 6 bulan ke atas di dalam kandungan, bayi sudah mulai merasakan rasa, pas lahir bayi bisa merasakan ASI. ASI itu tidak hambar. Mayoritas rasanya gurih. Setelah gurih, rasa ASI bisa berbeda-beda, tergantung pada apa yang dimakan oleh ibunya. Tapi rasa utamanya adalah gurih,” beber dr. Miza.
tulis komentar anda