Mencegah Stunting dengan Pemberian MPASI yang Tepat

Jum'at, 17 Februari 2023 - 14:45 WIB
loading...
Mencegah Stunting dengan...
Stunting menjadi persoalan serius dalam upaya muwujudkan sumber daya manusia Indonesia Emas di 2045. / Foto: ilustrasi/Freepik
A A A
JAKARTA - Stunting menjadi persoalan serius dalam upaya muwujudkan sumber daya manusia Indonesia Emas di 2045. Pemerintah pun tengah berupaya terus menurunkan angka stunting hingga di bawah 14% pada 2024.

Stunting merupakan kondisi anak dengan pertumbuhan dan perkembangan yang terhambat akibat kurang asupan dan infeksi yang berulang, ditandai dengan pertumbuhan tinggi badan yang tidak sesuai dengan usia (di bawah -2 standar deviasi pada kurva pertumbuhan WHO).

Stunting termasuk dalam kondisi yang irreversibel atau kronis akibat kurang asupan zat gizi dan atau infeksi yang berulang sejak 1.000 hari pertama kehidupan (HPK).

Baca juga: Viral! Bayi 1Tahun Beratnya 25 Kg, Bikin Netizen Khawatir

Ada beberapa faktor yang menyebabkan stunting, antara lain asupan gizi yang kurang pada saat bayi, kondisi sosial ekonomi keluarga, status gizi ibu saat hamil, dan status kesehatan pada bayi.

Kondisi tersebut berdampak pada terhambatnya pertumbuhan fisik seperti berat badan dan tinggi badan, terhambatnya perkembangan motorik dan kognitif, rentan terkena penyakit infeksi dan berisiko terkena penyakit degeneratif saat dewasa, dan memengaruhi produktivitas kerja saat anak sudah dewasa.

Stunting dapat dicegah mulai dari memenuhi asupan gizi sejak masa kehamilan, setelah baru lahir, dan selama masa pertumbuhan. Saat anak baru lahir hingga usia 6 bulan, cukupi kebutuhannya dengan memberikan ASI eksklusif, yaitu bayi hanya diberikan ASI tanpa tambahan makanan/minuman selain ASI.

"Mulai 6 bulan hingga bertambahnya usia, kebutuhan gizi anak semakin meningkat, dan ASI hanya mampu memberikan 40-50% dari kebutuhan saja. Karena itu, sejak usia 6 bulan anak harus diberikan makanan pendamping ASI (MPASI) yang perannya sangat dibutuhkan untuk memenuhi asupan sesuai kebutuhan," ujar pemilik katering MPASI, MOMPASI, Dini Yanuarsih dalam keterangan tertulisnya, Jumat (17/2/2023).

Dini menjelaskan, pemberian MPASI bagi anak tidak boleh asal tapi juga harus memperhatikan beberapa hal. Pertama adalah tepat waktu, yang berarti MPASI baru diberikan ketika anak telah berusia 6 bulan.

Kemudian, MPASI juga harus mempertimbangkan jumlah, frekuensi, tekstur, dan variasi makanan. MPASI yang diberikan terdiri dari karbohidrat, protein hewani, lemak, serta buah yang mengandung vitamin A dan C.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2093 seconds (0.1#10.140)