Pentingnya Skrining Demensia bagi Lansia, Mulai Waspada Usia 40an
Jum'at, 08 September 2023 - 08:59 WIB
Skrining demensia juga disarankan bagi mereka yang punya riwayat orangtua demensia. Jika ada riwayat seperti ini di usia 40 tahun sudah bisa mulai skrining demensia .
#Skrining demensia bisa dilakukan oleh dokter umum di faskes terdekat
Skrining demensia bisa dilakukan di Puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya. Dokter umum pun mulai terlatih melakukan skrining hingga mendiagnosis pasien.
ALZI sebagai organisasi non-profit bahkan memfasilitasi dokter umum untuk belajar dan memahami tatalaksana diagnosis demensia ini. Menurut Michael, dokter umum adalah garda terdepan yang berhadapan langsung dengan lansia.
"Jika dokter umum teredukasi dengan baik mengenai demensia, maka angka kasus bisa ditekan dengan skrining yang tepat," ungkapnya.
Di sesi pelatihan tatalaksana diagnosis demensia di FKIK UNIKA Atma Jaya Pluit, ALZI mengajak sejumlah dokter umum dan dokter gigi untuk memahami secara komprehensif penanganan demensia . Tak hanya dari paparan narasumber, tapi juga lewat roleplay dan diskusi kasus.
Ada tiga narasumber multidisiplin yang dihadirkan dalam sesi tersebut, yaitu Neurolog Prof Yuda Turana, Sp.S (K), Psikiatri dr Yulia Fatima Bessing, Sp.KJ (K), dan Ahli Penyakit Dalam konsultan Geriatri Prof Czeresna Heriawan Soejono.
#Skrining demensia bisa dilakukan oleh dokter umum di faskes terdekat
Skrining demensia bisa dilakukan di Puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya. Dokter umum pun mulai terlatih melakukan skrining hingga mendiagnosis pasien.
ALZI sebagai organisasi non-profit bahkan memfasilitasi dokter umum untuk belajar dan memahami tatalaksana diagnosis demensia ini. Menurut Michael, dokter umum adalah garda terdepan yang berhadapan langsung dengan lansia.
"Jika dokter umum teredukasi dengan baik mengenai demensia, maka angka kasus bisa ditekan dengan skrining yang tepat," ungkapnya.
Di sesi pelatihan tatalaksana diagnosis demensia di FKIK UNIKA Atma Jaya Pluit, ALZI mengajak sejumlah dokter umum dan dokter gigi untuk memahami secara komprehensif penanganan demensia . Tak hanya dari paparan narasumber, tapi juga lewat roleplay dan diskusi kasus.
Ada tiga narasumber multidisiplin yang dihadirkan dalam sesi tersebut, yaitu Neurolog Prof Yuda Turana, Sp.S (K), Psikiatri dr Yulia Fatima Bessing, Sp.KJ (K), dan Ahli Penyakit Dalam konsultan Geriatri Prof Czeresna Heriawan Soejono.
(tdy)
tulis komentar anda