Ini Bahaya Handuk Kotor yang Lama Tak Dicuci, Jangan Anggap Remeh!
Minggu, 10 September 2023 - 10:49 WIB
JAKARTA - Handuk selalu digunakan setiap hari setelah mandi, mencuci muka, ataupun aktivitas lain yang berhubungan dengan air. Walaupun begitu, ada kalanya seseorang lupa mencuci handuk dalam jangka waktu yang cukup lama.
Melansir laman Metro.co.uk, Minggu (10/9/2023), sebuah penelitian dari para ahli di Showers To You mengatakan, sepertiga orang Inggris hanya mencuci handuk kamar mandi mereka beberapa bulan sekali. Bahkan, 3 persennya mengaku mencuci handuk kamar mandi sekali dalam setahun.
Kebiasaan malas atau lupa mencuci handuk ternyata bisa menyebabkan masalah lho. Sebab berdasarkan penelitian terbaru, 90% handuk kamar mandi dipenuhi oleh bakteri coliform. Bakteri ini merupakan organisme yang dapat menunjukkan adanya bakteri penyebab penyakit di dalam air.
Selain itu, 14% handuk juga mengandung E.coli di dalam seratnya. Menurut Apoteker Klinis bernama Nyrah Saleem, bakteri E.coli dan Pseudomonas aeruginosa dapat menimbulkan risiko kesehatan apabila jumlahnya banyak.
"Meskipun sebagian besar strain E. coli tidak berbahaya, strain tertentu dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, terutama jika mereka mencemari makanan atau air,” kata Nyrah Saleem.
CDC mengungkapkan, penyakit yang disebabkan oleh E.coli meliputi diare, penyakit pernapasan, infeksi saluran kemih, dan pada kasus yang parah menimbulkan infeksi seperti meningitis.
Sebenarnya, sebagian besar strain E.coli tidak berbahaya. Tapi, akan lain ceritanya jika dalam jumlah besar.
Melansir laman Metro.co.uk, Minggu (10/9/2023), sebuah penelitian dari para ahli di Showers To You mengatakan, sepertiga orang Inggris hanya mencuci handuk kamar mandi mereka beberapa bulan sekali. Bahkan, 3 persennya mengaku mencuci handuk kamar mandi sekali dalam setahun.
Kebiasaan malas atau lupa mencuci handuk ternyata bisa menyebabkan masalah lho. Sebab berdasarkan penelitian terbaru, 90% handuk kamar mandi dipenuhi oleh bakteri coliform. Bakteri ini merupakan organisme yang dapat menunjukkan adanya bakteri penyebab penyakit di dalam air.
Baca Juga
Selain itu, 14% handuk juga mengandung E.coli di dalam seratnya. Menurut Apoteker Klinis bernama Nyrah Saleem, bakteri E.coli dan Pseudomonas aeruginosa dapat menimbulkan risiko kesehatan apabila jumlahnya banyak.
"Meskipun sebagian besar strain E. coli tidak berbahaya, strain tertentu dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, terutama jika mereka mencemari makanan atau air,” kata Nyrah Saleem.
CDC mengungkapkan, penyakit yang disebabkan oleh E.coli meliputi diare, penyakit pernapasan, infeksi saluran kemih, dan pada kasus yang parah menimbulkan infeksi seperti meningitis.
Sebenarnya, sebagian besar strain E.coli tidak berbahaya. Tapi, akan lain ceritanya jika dalam jumlah besar.
tulis komentar anda