Antisipasi Krisis Air di Sejumlah Wilayah Indonesia, Masyarakat Diajak Ikut Menanggulangi
Senin, 25 September 2023 - 14:15 WIB
Hal ini penting mengingat air itu adalah sumber kehidupan dan merupakan rahmat Tuhan yang tidak bisa diproduksi oleh manusia dengan teknologi apapun.
“Mungkin di Jakarta yang sebagian aksesnya sudah mudah kadang-kadang anak-anak nggak tau, sementara masih ada yang susah. Jadi kita coba menginspirasi dan mengedukasi juga, apalagi kita ingin mereka berkontribusi. Besok-besok biar ibu-ibu bisa mengedukasi anaknya, itu loh di tempat lain masih ada yang susah,” tuturnya.
“Tujuannya kita juga mengedukasi salah satunya adalah harus take care sama air. Karena di sini kita nggak tau, air terbuang percuma sementara di sana ada yang susah banget. Kami tuh juga bisanya istilahnya jemput bola lah. Kami misalnya adakan sosialisasi di sekolah, bagaimana memperlakukan air itu supaya dalam kondisi yang baik,” ucap dia lagi.
Hal senada juga diungkapkan oleh Head ASEAN Georg Fischer Piping Systems, Alexandre Geiger. Ia mengungkapkan, kebiasaan boros air masih banyak ditemukan di masyarakat kita. Sering masyarakat kita, terutama yang bermukim di perkotaan, tanpa sadar membuang-buang air bersih begitu saja.
“Makanya melalui kegiatan ini kita ingin mengedukasi bahwa masih banyak dari saudara-saudara kita yang berada di pedalaman wilayah timur Indonesia, masih sangat sulit mendapatkan akses air bersih,” ungkapnya.
Alex juga mengungkapkan, salah satu daerah yang masih krisis air adalah Nusa Tenggara Timur (NTT). Daerah ini selalu dinobatkan menjadi daerah yang kering dimana setiap tahun selalu dihantui gagal tanam akibat dari kerusakan kantong-kantong air atas ulah manusia.
“intinya, sebagian besar kabupaten di NTT atau wilayah-wilayah timur Indonesia mengalami problem yang sama, yaitu krisis air. Karena kami sering membuat program untuk membantu mengatasi krisis air di daerah-daerah tersebut, khususnya yang memang aksesnya masih susah,” tuturnya.
“Mungkin di Jakarta yang sebagian aksesnya sudah mudah kadang-kadang anak-anak nggak tau, sementara masih ada yang susah. Jadi kita coba menginspirasi dan mengedukasi juga, apalagi kita ingin mereka berkontribusi. Besok-besok biar ibu-ibu bisa mengedukasi anaknya, itu loh di tempat lain masih ada yang susah,” tuturnya.
“Tujuannya kita juga mengedukasi salah satunya adalah harus take care sama air. Karena di sini kita nggak tau, air terbuang percuma sementara di sana ada yang susah banget. Kami tuh juga bisanya istilahnya jemput bola lah. Kami misalnya adakan sosialisasi di sekolah, bagaimana memperlakukan air itu supaya dalam kondisi yang baik,” ucap dia lagi.
Hal senada juga diungkapkan oleh Head ASEAN Georg Fischer Piping Systems, Alexandre Geiger. Ia mengungkapkan, kebiasaan boros air masih banyak ditemukan di masyarakat kita. Sering masyarakat kita, terutama yang bermukim di perkotaan, tanpa sadar membuang-buang air bersih begitu saja.
“Makanya melalui kegiatan ini kita ingin mengedukasi bahwa masih banyak dari saudara-saudara kita yang berada di pedalaman wilayah timur Indonesia, masih sangat sulit mendapatkan akses air bersih,” ungkapnya.
Alex juga mengungkapkan, salah satu daerah yang masih krisis air adalah Nusa Tenggara Timur (NTT). Daerah ini selalu dinobatkan menjadi daerah yang kering dimana setiap tahun selalu dihantui gagal tanam akibat dari kerusakan kantong-kantong air atas ulah manusia.
“intinya, sebagian besar kabupaten di NTT atau wilayah-wilayah timur Indonesia mengalami problem yang sama, yaitu krisis air. Karena kami sering membuat program untuk membantu mengatasi krisis air di daerah-daerah tersebut, khususnya yang memang aksesnya masih susah,” tuturnya.
(tdy)
tulis komentar anda