Pentingnya Mencukupi Zat Gizi Mikro Sebelum dan Selama Kehamilan
Sabtu, 07 Oktober 2023 - 21:21 WIB
JAKARTA - Kehamilan merupakan momen penting bagi calon orang tua, khususnya ibu yang harus siap baik secara fisik maupun mental. Di Indonesia, data menunjukkan bahwa 50% perempuan menikah di usia 19-24 tahun dan sekitar 80% pasangan hamil di tahun pertama pernikahan.
Namun, di sisi lain, pengetahuan ibu hamil hanya sebatas mendapatkan suplemen vitamin-mineral untuk membantu pertumbuhan janin dan mencegah terjadinya cacat pada janin tanpa mendapatkan penjelasan detail kandungan suplemen.
Dari penelitian FKUI yang dilakukan pada 143 ibu hamil di Jakarta pada usia 17-39 tahun, diperoleh data bahwa angka defisiensi mikronutrien pada ibu hamil yaitu kekurangan folat (90%), zat besi (89%), zinc (95%), kalsium (98%), vitamin B12 (78%), dan vitamin D3 (100%).
Padahal persiapan kehamilan yang sehat sangat disarankan bagi calon ibu dengan memenuhi kecukupan gizi seimbang dan kebutuhan mikronutrien seperti asam folat, vitamin D3, zat besi, serta vitamin/mineral lain.
Sebelum dan selama kehamilan asam folat berfungsi membantu melindungi bayi yang belum lahir dari cacat lahir.
Anemia juga menjadi hal penting untuk diperhatikan. Di Indonesia, hampir setengah dari ibu hamil mengalami anemia defisiensi besi. Apabila kebutuhan zat besi selama kehamilan tidak terpenuhi dapat menyebabkan komplikasi pada ibu seperti anemia, preeklamsia, persalinan preterm, dan pendarahan pasca persalinan.
Kekurangan vitamin D3 dapat meningkatkan risiko pre-eklamsia, diabetes gestasional, dan berat badan lahir rendah (BBLR).
Spesialis Kebidanan dr. Beeleonie, BMedSc, SpOG, KFER mengatakan, asupan zat gizi mikro yang memadai sejak persiapan kehamilan krusial untuk mengoptimalkan perkembangan bayi dalam jangka pendek maupun panjang. Kurangnya asupan zat gizi mikro pada ibu hamil seperti kekurangan asam folat, dapat berdampak panjang bagi perkembangan janin.
Sementara kekurangan zat besi, kalsium, vitamin B12, dan vitamin D3 dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan.
Namun, di sisi lain, pengetahuan ibu hamil hanya sebatas mendapatkan suplemen vitamin-mineral untuk membantu pertumbuhan janin dan mencegah terjadinya cacat pada janin tanpa mendapatkan penjelasan detail kandungan suplemen.
Dari penelitian FKUI yang dilakukan pada 143 ibu hamil di Jakarta pada usia 17-39 tahun, diperoleh data bahwa angka defisiensi mikronutrien pada ibu hamil yaitu kekurangan folat (90%), zat besi (89%), zinc (95%), kalsium (98%), vitamin B12 (78%), dan vitamin D3 (100%).
Padahal persiapan kehamilan yang sehat sangat disarankan bagi calon ibu dengan memenuhi kecukupan gizi seimbang dan kebutuhan mikronutrien seperti asam folat, vitamin D3, zat besi, serta vitamin/mineral lain.
Sebelum dan selama kehamilan asam folat berfungsi membantu melindungi bayi yang belum lahir dari cacat lahir.
Anemia juga menjadi hal penting untuk diperhatikan. Di Indonesia, hampir setengah dari ibu hamil mengalami anemia defisiensi besi. Apabila kebutuhan zat besi selama kehamilan tidak terpenuhi dapat menyebabkan komplikasi pada ibu seperti anemia, preeklamsia, persalinan preterm, dan pendarahan pasca persalinan.
Kekurangan vitamin D3 dapat meningkatkan risiko pre-eklamsia, diabetes gestasional, dan berat badan lahir rendah (BBLR).
Spesialis Kebidanan dr. Beeleonie, BMedSc, SpOG, KFER mengatakan, asupan zat gizi mikro yang memadai sejak persiapan kehamilan krusial untuk mengoptimalkan perkembangan bayi dalam jangka pendek maupun panjang. Kurangnya asupan zat gizi mikro pada ibu hamil seperti kekurangan asam folat, dapat berdampak panjang bagi perkembangan janin.
Sementara kekurangan zat besi, kalsium, vitamin B12, dan vitamin D3 dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan.
tulis komentar anda