Mampir ke Garasi Kedux Bali, Alam Ganjar Belajar Tradisi Pesta Rakyat Ogoh-Ogoh
Rabu, 20 Desember 2023 - 11:21 WIB
DENPASAR - Di sela-sela kunjungannya ke Bali, Alam Ganjar menyempatkan diri datangi Kedux Custom Garage yang berlokasi di Kecamatan Denpasar Utara, Denpasar. Alam datang dan ditemani Founder Kedux Komang Gde Sentana Putra. Mereka berbincang banyak seputar kultur dan pesta rakyat Bali, salah satunya pesta rakyat ogoh-ogoh.
"Ogoh-ogoh merupakan tradisi tahunan yang sudah menjadi identitas Bali dalam merayakan Hari Raya Nyepi. Mereka akan mengarak ogoh-ogoh pada hari raya pengerupukan," kata Gde Sentana, Selasa (19/12/2023).
Ogoh-ogoh merupakan boneka atau patung beraneka rupa yang menjadi simbolisasi unsur negatif, sifat buruk, dan kejahatan yang ada di sekeliling kehidupan manusia. Boneka tersebut dahulu terbuat dari kerangka bambu yang dilapisi kertas. Seiring waktu, kebanyakan ogoh-ogoh saat ini dibuat dengan bahan dasar sterofoam karena menghasilkan bentuk tiga dimensi yang lebih halus.
Pembuatan ogoh-ogoh, kata Gde Senanta, bisa berlangsung berminggu-minggu sebelum Nyepi.
“Ogoh-ogoh sendiri ada di setiap banjar desa, diproduksi oleh pemuda desa masing-masing, dan menghasilkan kreativitas yang bisa dinikmati di setiap perayaan hari raya," ungkap Gde Senanta.
Alam pun melihat fenomena tersebut menjadi budaya yang dihasilkan oleh kreativitas anak muda setempat dan menghasilkan karya yang mampu diapresiasi oleh warga lokal maupun turis mancanegara.
Selain ogoh-ogoh, Putra Capres Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo tersebut diajak melihat hasil karya Kedux lain, salah satunya custom motor besar.
Alam diajak untuk mengenal budaya motor besar custom produksi dalam negeri sebagai lifestyle yang mampu bersaing dengan motor custom luar. Alam pun terlihat menaiki dan mencoba motor tersebut.
"Ini keren, karya anak bangsa. Sebetulnya kita mampu untuk bersaing," kata Alam.
Tak hanya itu, Kedux juga memiliki merchandise industri rumahan yang berani bersaing dengan brand luar. Alam pun sempat membeli kaus produksi Kedux sebagai buah tangan sebelum kembali ke Jakarta.
"Ogoh-ogoh merupakan tradisi tahunan yang sudah menjadi identitas Bali dalam merayakan Hari Raya Nyepi. Mereka akan mengarak ogoh-ogoh pada hari raya pengerupukan," kata Gde Sentana, Selasa (19/12/2023).
Ogoh-ogoh merupakan boneka atau patung beraneka rupa yang menjadi simbolisasi unsur negatif, sifat buruk, dan kejahatan yang ada di sekeliling kehidupan manusia. Boneka tersebut dahulu terbuat dari kerangka bambu yang dilapisi kertas. Seiring waktu, kebanyakan ogoh-ogoh saat ini dibuat dengan bahan dasar sterofoam karena menghasilkan bentuk tiga dimensi yang lebih halus.
Baca Juga
Pembuatan ogoh-ogoh, kata Gde Senanta, bisa berlangsung berminggu-minggu sebelum Nyepi.
“Ogoh-ogoh sendiri ada di setiap banjar desa, diproduksi oleh pemuda desa masing-masing, dan menghasilkan kreativitas yang bisa dinikmati di setiap perayaan hari raya," ungkap Gde Senanta.
Alam pun melihat fenomena tersebut menjadi budaya yang dihasilkan oleh kreativitas anak muda setempat dan menghasilkan karya yang mampu diapresiasi oleh warga lokal maupun turis mancanegara.
Selain ogoh-ogoh, Putra Capres Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo tersebut diajak melihat hasil karya Kedux lain, salah satunya custom motor besar.
Alam diajak untuk mengenal budaya motor besar custom produksi dalam negeri sebagai lifestyle yang mampu bersaing dengan motor custom luar. Alam pun terlihat menaiki dan mencoba motor tersebut.
"Ini keren, karya anak bangsa. Sebetulnya kita mampu untuk bersaing," kata Alam.
Tak hanya itu, Kedux juga memiliki merchandise industri rumahan yang berani bersaing dengan brand luar. Alam pun sempat membeli kaus produksi Kedux sebagai buah tangan sebelum kembali ke Jakarta.
(tsa)
Lihat Juga :
tulis komentar anda