Nestle Indonesia Hadirkan Produk dengan Kemasan Guna Ulang, Ajak Masyarakat Lebih Cinta Bumi
Kamis, 21 Desember 2023 - 19:48 WIB
JAKARTA - Nestle Indonesia memulai studi kemasan guna ulang pertamanya sebagai solusi alternatif kemasan sekali pakai untuk satu porsi sajian sejak Oktober lalu. Didukung oleh Nestle R&D Singapura dan Koinpack by Alner, studi ini bertujuan mendorong konsumen mengembalikan kemasan produk yang telah digunakan sehingga dapat digunakan ulang.
Konsumen bisa mendapatkan produk Milo (22 gram) dan Koko Krunch (15 gram) dalam kemasan guna ulang yang dijual di 21 titik ritel di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur, termasuk Alfamidi Super Bangka Raya, Tip Top Rawamangun, dan platform e-commerce serta mitra penjualan Alner seperti bank sampah, agen, dan warung. Proses penjualan kemasan guna ulang ini menerapkan metode deposit return scheme dengan menyediakan reward berbentuk potongan harga atau pengembalian dana (cashback) setelah konsumen mengembalikan kemasan kosongnya.
Sejak 1971, Nestle Indonesia selalu berupaya menciptakan manfaat bersama untuk individu dan keluarga, masyarakat, serta bumi.
Presiden Direktur PT Nestle Indonesia Samer Chedid menyampaikan upaya pihaknya untuk terus berkontribusi dalam melindungi, memperbaiki, dan memperbaharui bumi melalui pengembangan kemasan berkelanjutan.
“Setelah berhasil melaksanakan dua program studi kemasan isi ulang, kini Nestle Indonesia kembali hadir dengan mengembangkan kemasan guna ulang. Studi pasar ini merupakan bukti nyata bahwa Nestle Indonesia terus melakukan inovasi dalam memastikan aspek keberlanjutan dalam pelaksanaan bisnis kami," kata Samer Chedid melalui siaran pers, Kamis (21/12/2023).
"Pengembangan solusi kemasan alternatif ini tidak saja menekankan pada aspek keberlanjutan lingkungan, namun juga tetap menjaga standar kualitas produk kami dan di saat bersamaan menawarkan pengalaman berbelanja yang baru serta nyaman bagi konsumen,” tambahnya.
Pelaksanaan studi ini sejalan dengan komitmen Nestle Indonesia dalam mewujudkan kemasan yang berkelanjutan pada 2025, dengan mengurangi 1/3 penggunaan plastik baru dan memastikan lebih dari 95% kemasan dapat didaur ulang atau diguna ulang, dengan tetap berkomitmen mencapai 100%.
Adapun program studi kemasan guna ulang Nestle Indonesia dan Koinpack by Alner tersebut akan berjalan selama kurang lebih 4 bulan, serta melakukan monitoring perilaku dan pengalaman berbelanja konsumen dalam pembelian maupun pengembalian kemasan guna ulang. Lebih lanjut, dalam menjaga standar keamanan pangan dan kualitas produk, proses operasional pengemasan produk dilakukan di fasilitas Nestle Indonesia dengan mengikuti standar prosedur yang ketat.
“Membangun perilaku penggunaan kemasan guna ulang merupakan suatu tantangan tersendiri. Maka dari itu, melalui kolaborasi bersama PT Nestle Indonesia, kami turut berkontribusi menyediakan uji coba sistem pengemasan alternatif untuk satu porsi sajian Nestle Milo dan Koko Krunch, yang mengusung kemasan guna ulang berbasis deposit. Tingkat pengembalian kemasan pascakonsumsi sangat penting dalam studi ini agar dapat digunakan kembali sehingga mengurangi penggunaan kemasan sekali pakai,” papar Bintang Ekananda, CEO Alner.
Nestle Indonesia senantiasa berupaya melakukan pengembangan kemasan dengan memastikan aspek keberlanjutan, seperti di antaranya menggunakan 100% sedotan kertas, label dari material plastik daur ulang, mangkuk kertas, dan memulai transisi menuju kemasan mono-material, yang diharapkan dapat menciptakan manfaat bagi konsumen, perusahaan, dan bumi ini.
"Nestle Indonesia berkomitmen untuk melanjutkan perjalanan mencapai zero environmental impact di sepanjang mata rantai usaha kami, baik bersama mitra peternak sapi perah dan petani kopi, UMKM, konsumen, hingga mitra distributor,” ujar Direktur Sustainability PT Nestle Indonesia Prawitya Soemadijo.
“Dalam kesempatan ini, kami menawarkan opsi produk favorit masyarakat, seperti Milo dan Koko Krunch dalam kemasan yang dapat digunakan kembali. Kami berharap bisa mengajak masyarakat memulai langkah-langkah untuk lebih mencintai lingkungan, di saat bersamaan menikmati produk favorit keluarga. Melalui pengalaman baru ini, hasil studi pasar juga akan menjadi dasar evaluasi bagi kami dalam merancang program-program kemasan berkelanjutan di masa depan, yang akan memberikan dampak positif bagi lingkungan dan pengalaman konsumen,” pungkas Prawitya.
Konsumen bisa mendapatkan produk Milo (22 gram) dan Koko Krunch (15 gram) dalam kemasan guna ulang yang dijual di 21 titik ritel di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur, termasuk Alfamidi Super Bangka Raya, Tip Top Rawamangun, dan platform e-commerce serta mitra penjualan Alner seperti bank sampah, agen, dan warung. Proses penjualan kemasan guna ulang ini menerapkan metode deposit return scheme dengan menyediakan reward berbentuk potongan harga atau pengembalian dana (cashback) setelah konsumen mengembalikan kemasan kosongnya.
Sejak 1971, Nestle Indonesia selalu berupaya menciptakan manfaat bersama untuk individu dan keluarga, masyarakat, serta bumi.
Presiden Direktur PT Nestle Indonesia Samer Chedid menyampaikan upaya pihaknya untuk terus berkontribusi dalam melindungi, memperbaiki, dan memperbaharui bumi melalui pengembangan kemasan berkelanjutan.
“Setelah berhasil melaksanakan dua program studi kemasan isi ulang, kini Nestle Indonesia kembali hadir dengan mengembangkan kemasan guna ulang. Studi pasar ini merupakan bukti nyata bahwa Nestle Indonesia terus melakukan inovasi dalam memastikan aspek keberlanjutan dalam pelaksanaan bisnis kami," kata Samer Chedid melalui siaran pers, Kamis (21/12/2023).
"Pengembangan solusi kemasan alternatif ini tidak saja menekankan pada aspek keberlanjutan lingkungan, namun juga tetap menjaga standar kualitas produk kami dan di saat bersamaan menawarkan pengalaman berbelanja yang baru serta nyaman bagi konsumen,” tambahnya.
Pelaksanaan studi ini sejalan dengan komitmen Nestle Indonesia dalam mewujudkan kemasan yang berkelanjutan pada 2025, dengan mengurangi 1/3 penggunaan plastik baru dan memastikan lebih dari 95% kemasan dapat didaur ulang atau diguna ulang, dengan tetap berkomitmen mencapai 100%.
Adapun program studi kemasan guna ulang Nestle Indonesia dan Koinpack by Alner tersebut akan berjalan selama kurang lebih 4 bulan, serta melakukan monitoring perilaku dan pengalaman berbelanja konsumen dalam pembelian maupun pengembalian kemasan guna ulang. Lebih lanjut, dalam menjaga standar keamanan pangan dan kualitas produk, proses operasional pengemasan produk dilakukan di fasilitas Nestle Indonesia dengan mengikuti standar prosedur yang ketat.
“Membangun perilaku penggunaan kemasan guna ulang merupakan suatu tantangan tersendiri. Maka dari itu, melalui kolaborasi bersama PT Nestle Indonesia, kami turut berkontribusi menyediakan uji coba sistem pengemasan alternatif untuk satu porsi sajian Nestle Milo dan Koko Krunch, yang mengusung kemasan guna ulang berbasis deposit. Tingkat pengembalian kemasan pascakonsumsi sangat penting dalam studi ini agar dapat digunakan kembali sehingga mengurangi penggunaan kemasan sekali pakai,” papar Bintang Ekananda, CEO Alner.
Nestle Indonesia senantiasa berupaya melakukan pengembangan kemasan dengan memastikan aspek keberlanjutan, seperti di antaranya menggunakan 100% sedotan kertas, label dari material plastik daur ulang, mangkuk kertas, dan memulai transisi menuju kemasan mono-material, yang diharapkan dapat menciptakan manfaat bagi konsumen, perusahaan, dan bumi ini.
"Nestle Indonesia berkomitmen untuk melanjutkan perjalanan mencapai zero environmental impact di sepanjang mata rantai usaha kami, baik bersama mitra peternak sapi perah dan petani kopi, UMKM, konsumen, hingga mitra distributor,” ujar Direktur Sustainability PT Nestle Indonesia Prawitya Soemadijo.
“Dalam kesempatan ini, kami menawarkan opsi produk favorit masyarakat, seperti Milo dan Koko Krunch dalam kemasan yang dapat digunakan kembali. Kami berharap bisa mengajak masyarakat memulai langkah-langkah untuk lebih mencintai lingkungan, di saat bersamaan menikmati produk favorit keluarga. Melalui pengalaman baru ini, hasil studi pasar juga akan menjadi dasar evaluasi bagi kami dalam merancang program-program kemasan berkelanjutan di masa depan, yang akan memberikan dampak positif bagi lingkungan dan pengalaman konsumen,” pungkas Prawitya.
(tsa)
tulis komentar anda