Terapi Pijat Kaki Ampuh Cegah Komplikasi Luka Penderita Diabetes

Selasa, 09 Januari 2024 - 21:12 WIB
Terapi komplemeter yang dianjurkan pada pasien diabetes adalah terapi kombinasi pijat kaki. Foto Ilustrasi/iStock
SURABAYA - Penderita diabetes sering mengalami komplikasi luka pada tungkai atau disebut DFU (Diabetic Foot Ulcer). Sepertiga dari penderita diabetes diperkirakan mengalami komplikasi ini.

DFU pada pasien diabetes diperkirakan sekitar 40% dalam setahun sampai dengan 60% dalam 3 tahun, dan 65% dalam 5 tahun. Biaya perawatan DFU juga menjadi beban yang tidak murah, masuk kategori biaya perawatan tinggi yaitu sepertiga dari seluruh biaya diabetes, dihabiskan untuk perawatan kaki diabetik.

Menurut Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya Firman, DFU menjadi ancaman serius bagi penderita diabetes, sehingga sangat penting sekali untuk dilakukan pencegahan sidini mungkin agar tidak sampai terjadi komplikasi berupa luka yang juga bisa berakibat amputasi.







Beberapa litaratur menjelaskan bahwa selain terapi pengobatan juga perlu diberikan terapi koplementer, mengingat efek samping pengobatan dalam jangka waktu lama, bisa menimbulkan masalah kesehatan termasuk kerusakan hati dan ginjal.

Terapi komplementer adalah sebuah terapi tradisional yang bisa memberikan efek terapeutik terhadap masalah kesehatan, tanpa menggunakan obat-obatan, sehingga efek samping yang ditimbulkan kemungkinan sangat kecil, bahkan tidak ada efek samping sama sekali.

“Salah satu terapi komplemeter yang dianjurkan pada pasien diabet adalah terapi kombinasi pijat kaki. Terapi ini sangat penting dan sebaiknya dilakukan oleh tenaga profesional yang memiliki pengetahuan dan ahli di bidang terapis, seperti perawat yang terlatih dan fisioterapi,” ujar Firman Senin (8/1/2024).

Firman menegaskan, terapi pijat kaki bermanfaat untuk meningkatkan sirkulasi darah dalam tubuh. Masalah yang sering dialami pasien DM ialah kesemutan pada kaki. Hal ini disebabkan oleh kadar gula dalam darah tinggi atau disebut hiperglikemi.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More