Ini 2 Penyebab Kasus Stunting di Indonesia Masih Sangat Tinggi

Kamis, 25 Januari 2024 - 22:05 WIB
Prevalensi stunting di Indonesia masih sangat tinggi. Per 2022 saja angkanya mencapai 21,6 persen. Foto Ilustrasi/Istimewa
JAKARTA - Prevalensi stunting di Indonesia masih sangat tinggi. Per 2022 saja angkanya mencapai 21,6 persen, jauh sekali dibandingkan Jepang (5,5) dan Singapura (2,8).

Masalah ini dikhawatirkan akan memengaruhi terciptanya generasi emas Indonesia di masa depan. Sebab, anak stunting dinilai kurang bisa bersaing dengan yang sehat.

Lantas, apa yang membuat kasus stunting di Indonesia masih sangat tinggi? Apakah kemiskinan ada kaitannya?







Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu Anak Kementerian Kesehatan RI Lovely Daisy menerangkan, setidaknya ada 2 faktor penyebab stunting di Indonesia masih sangat tinggi prevalensinya.

Pertama adalah asupan gizi anak Indonesia banyak yang tidak cukup untuk memenuhi pertumbuhannya. Bahkan, untuk memenuhi asupan protein hewani saja masih terbilang kecil angkanya.

Berdasarkan riset di 49 negara yang dilakukan pada 130.000 anak usia 6-23 bulan, ditemukan bahwa stunting pada balita disebabkan oleh rendahnya asupan makanan sumber protein hewani. Dan ini terjadi di Indonesia.

"Masih banyak balita Indonesia yang tidak tercukupi asupan gizinya, termasuk asupan protein hewani seperti daging, telur, ikan, dan ayam," jelas Lovely saat ditemui di Kantor Kemenkes dalam memeringati Hari Gizi Nasional, Jakarta, Rabu (25/1/2024).
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More