4 Jenis Kanker yang Bisa Dideteksi di Puskesmas, dari Paru hingga Serviks
Sabtu, 17 Februari 2024 - 18:00 WIB
LDCT mampu mendeteksi adanya lesi kecil atau nodul pada paru-paru yang diduga menjadi tanda awal kanker paru-paru.
“Kami akan selesaikan secara bertahap di 514 kabupaten/kota supaya tiap puskesmas punya CT-Scan biar bisa melakukan prosedur Low Dose CT-Scan untuk deteksi dini kanker paru-paru dan kolonoskopi untuk deteksi dini kanker usus besar,” ujar Menkes Budi.
Sejalan dengan rencana Kemenkes, Direktur Utama RS Kanker Dharmais dr. R. Soeko Werdi Nindito menyatakan bahwa RS Kanker Dharmais siap bekerja sama dengan kolegium dan organisasi profesi untuk membantu memberikan pelatihan kepada dokter-dokter umum di puskesmas agar dapat melakukan layanan deteksi dini kanker.
“Kami akan ikut serta melatih dokter-dokter umum di puskesmas untuk bisa melakukan USG dan layanan deteksi dini kanker lainnya dengan turut bekerja sama dengan organisasi profesi dan kolegium supaya pelatihan secara masif dapat dilakukan dalam waktu cepat,” kata dr. Soeko.
Lebih lanjut, Menkes Budi berharap upaya ini bisa meningkatkan kesadaran masyarakat agar lebih inisiatif untuk pergi ke puskesmas untuk melakukan skrining serta pemeriksaan deteksi dini kanker.
“Kita semua perlu berkolaborasi melakukan edukasi yang masif supaya masyarakat mau pergi ke puskesmas untuk lakukan deteksi dini. Masyarakat jangan takut buat skrining dan periksa. Jika terdeteksi ada yang positif kanker, tidak perlu khawatir, bisa langsung rujuk ke rumah sakit karena sudah kami siapkan untuk dilakukan perawatan berikutnya. Lebih cepat ditemukan maka kemungkinan sembuhnya juga besar,” ujar dia.
“Kami akan selesaikan secara bertahap di 514 kabupaten/kota supaya tiap puskesmas punya CT-Scan biar bisa melakukan prosedur Low Dose CT-Scan untuk deteksi dini kanker paru-paru dan kolonoskopi untuk deteksi dini kanker usus besar,” ujar Menkes Budi.
Sejalan dengan rencana Kemenkes, Direktur Utama RS Kanker Dharmais dr. R. Soeko Werdi Nindito menyatakan bahwa RS Kanker Dharmais siap bekerja sama dengan kolegium dan organisasi profesi untuk membantu memberikan pelatihan kepada dokter-dokter umum di puskesmas agar dapat melakukan layanan deteksi dini kanker.
“Kami akan ikut serta melatih dokter-dokter umum di puskesmas untuk bisa melakukan USG dan layanan deteksi dini kanker lainnya dengan turut bekerja sama dengan organisasi profesi dan kolegium supaya pelatihan secara masif dapat dilakukan dalam waktu cepat,” kata dr. Soeko.
Lebih lanjut, Menkes Budi berharap upaya ini bisa meningkatkan kesadaran masyarakat agar lebih inisiatif untuk pergi ke puskesmas untuk melakukan skrining serta pemeriksaan deteksi dini kanker.
“Kita semua perlu berkolaborasi melakukan edukasi yang masif supaya masyarakat mau pergi ke puskesmas untuk lakukan deteksi dini. Masyarakat jangan takut buat skrining dan periksa. Jika terdeteksi ada yang positif kanker, tidak perlu khawatir, bisa langsung rujuk ke rumah sakit karena sudah kami siapkan untuk dilakukan perawatan berikutnya. Lebih cepat ditemukan maka kemungkinan sembuhnya juga besar,” ujar dia.
(tdy)
Lihat Juga :
tulis komentar anda