Diputar Perdana di KBRI Singapura, Film Dokumenter 'Pilihan' Angkat Kompleksitas Perempuan Pekerja Migran Indonesia
Minggu, 25 Februari 2024 - 20:09 WIB
Ani juga menggarap film layar lebar bertajuk “Glo Kau Cahaya” (2023) tentang perjuangan seorang difabel yang jadi atlet renang.
“Film ini dan Ruangmigran jadi piranti edukasi kreatif bagi para PMI dalam melawan ekstremisme di dunia maya, dan pendidikan adalah salah satu cara memutus mata rantai kemiskinan,” papar Ani Ema yang juga pendiri Ruangmigran.id.
Sementara itu, pascapemutaran film dan diskusi, ratusan PMI mendapat pelatihan kewirausahaan dari 4 dosen Magister Manajemen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
“Melatih kewirausahaan ayam dan telur untuk para PMI di Singapura. Jadi ada manajemen, literasi keuangan dilatihkan ke mereka. Tujuannya agar mereka sudah punya keterampilan saat purna menjadi PMI dan kembali ke Indonesia,” kata Noor Huda Ismail.
Pada 2020, Lis, sapaannya, ditangkap Densus 88/Antiteror Polri dan menjalani hukuman pidana 3 tahun penjara. Lalu pada Juni 2023 dia bebas dari Lapas Perempuan Kelas IIA Semarang.
“Saya sekolah SLTP nggak lulus, langsung pesantren, terus kerja jadi TKW (PMI). Saya pengin seperti yang lain, punya kendaraan sendiri, pegang uang sendiri,” ungkap Lis yang pada tahun 2020 saat ditangkap Densus 88/Antiteror Polri.
Lis sempat mengalami KDRT oleh suami, bercerai dan berangkat lagi ke Hong Kong menjadi PMI. Di sana dia menemukan hal baru di media sosial yang ternyata adalah tipu daya ISIS. Dia terjerat konten-konten anak korban konflik yang dipropaganda. Dia mentransfer uang ke simpatisan ISIS di Kalimantan untuk dibelikan senjata dan peledak.
“Awalnya, saya mau beli senjata, pengin punya skill untuk membela (anak-anak korban konflik). Ternyata hanya dibodoh-bodohin (ISIS),” ujarnya.
“Film ini dan Ruangmigran jadi piranti edukasi kreatif bagi para PMI dalam melawan ekstremisme di dunia maya, dan pendidikan adalah salah satu cara memutus mata rantai kemiskinan,” papar Ani Ema yang juga pendiri Ruangmigran.id.
Sementara itu, pascapemutaran film dan diskusi, ratusan PMI mendapat pelatihan kewirausahaan dari 4 dosen Magister Manajemen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
“Melatih kewirausahaan ayam dan telur untuk para PMI di Singapura. Jadi ada manajemen, literasi keuangan dilatihkan ke mereka. Tujuannya agar mereka sudah punya keterampilan saat purna menjadi PMI dan kembali ke Indonesia,” kata Noor Huda Ismail.
Alur Film 'Pilihan'
Pada chapter pertama tajuk yang dipilih adalah Jebakan Media Sosial. Ini merupakan kisah Listyowati, mantan PMI Hong Kong asal Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, yang sempat terjerat terorisme kelompok ISIS karena media sosial.Pada 2020, Lis, sapaannya, ditangkap Densus 88/Antiteror Polri dan menjalani hukuman pidana 3 tahun penjara. Lalu pada Juni 2023 dia bebas dari Lapas Perempuan Kelas IIA Semarang.
“Saya sekolah SLTP nggak lulus, langsung pesantren, terus kerja jadi TKW (PMI). Saya pengin seperti yang lain, punya kendaraan sendiri, pegang uang sendiri,” ungkap Lis yang pada tahun 2020 saat ditangkap Densus 88/Antiteror Polri.
Lis sempat mengalami KDRT oleh suami, bercerai dan berangkat lagi ke Hong Kong menjadi PMI. Di sana dia menemukan hal baru di media sosial yang ternyata adalah tipu daya ISIS. Dia terjerat konten-konten anak korban konflik yang dipropaganda. Dia mentransfer uang ke simpatisan ISIS di Kalimantan untuk dibelikan senjata dan peledak.
“Awalnya, saya mau beli senjata, pengin punya skill untuk membela (anak-anak korban konflik). Ternyata hanya dibodoh-bodohin (ISIS),” ujarnya.
tulis komentar anda