Kabar Baik untuk Cat Lovers, Kini Ada Pasir Kucing yang Ramah Lingkungan
Kamis, 29 Februari 2024 - 10:44 WIB
SURABAYA - Pecinta kucing (cat lovers) tak perlu bingung mencari pasir kucing. Kini, ada pasir kucing yang ramah lingkungan. Namanya Facocat, pasir kucing ramah lingkungan berbahan dasar fly ash dan arang aktif dari sabut kelapa.
Pasir kucing tersebut dikembangkan tim mahasiswa Departemen Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Ketua tim Kalinda Ayu Prasasti mengungkapkan, inovasi ini lahir karena mayoritas bahan dasar pasir kucing bersifat karsinogenik dan tentunya berbahaya bagi kucing.
“Oleh karena itu, kami mencoba memanfaatkan sabut kelapa dan abu layang (fly ash) yang lebih ramah lingkungan pada pembuatan pasir untuk kucing ini,” terang Kalinda.
Kalinda merinci produk inovasinya. Sabut kelapa memiliki kandungan selulosa yang berpotensi diolah menjadi arang aktif. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, ditemukan bahwa arang aktif mempunyai pori-pori yang terbuka sehingga daya penyerapannya tinggi.
“Hal tersebut membuat arang aktif kerap digunakan dalam proses pemurnian,” paparnya.
Dia menambahkan, fly ash terbukti dapat menggumpal dengan baik ketika terkena kotoran kucing dan bau urea yang dihasilkan. Hal tersebut didasarkan pada kemampuan fly ash untuk menyerap kelembaban dengan cepat akibat tingkat porositas yang tinggi.
Pasir kucing tersebut dikembangkan tim mahasiswa Departemen Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Ketua tim Kalinda Ayu Prasasti mengungkapkan, inovasi ini lahir karena mayoritas bahan dasar pasir kucing bersifat karsinogenik dan tentunya berbahaya bagi kucing.
“Oleh karena itu, kami mencoba memanfaatkan sabut kelapa dan abu layang (fly ash) yang lebih ramah lingkungan pada pembuatan pasir untuk kucing ini,” terang Kalinda.
Kalinda merinci produk inovasinya. Sabut kelapa memiliki kandungan selulosa yang berpotensi diolah menjadi arang aktif. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, ditemukan bahwa arang aktif mempunyai pori-pori yang terbuka sehingga daya penyerapannya tinggi.
“Hal tersebut membuat arang aktif kerap digunakan dalam proses pemurnian,” paparnya.
Dia menambahkan, fly ash terbukti dapat menggumpal dengan baik ketika terkena kotoran kucing dan bau urea yang dihasilkan. Hal tersebut didasarkan pada kemampuan fly ash untuk menyerap kelembaban dengan cepat akibat tingkat porositas yang tinggi.
Lihat Juga :
tulis komentar anda