Kabar Baik untuk Cat Lovers, Kini Ada Pasir Kucing yang Ramah Lingkungan
Kamis, 29 Februari 2024 - 10:44 WIB
“Sehingga Facocat dapat langsung dibuang ke tanah tanpa mencemari lingkungan,” tambah alumnus SMA Negeri 1 Bekasi itu.
Dalam proses pengolahannya, Kalinda mengatakan bahwa pembuatan Facocat tergolong sederhana. Diterangkannya, Facocat dibuat dengan mengaktivasi dua bahan tersebut (fly ash dan arang aktif) dengan bantuan zat pengikat agar sifat penyerapannya muncul.
Usai diaktivasi, kedua bahan dicampurkan lalu diberi air, dan selanjutnya dibentuk menjadi pasir menggunakan mesin granulator hingga siap pakai.
Di balik cara pembuatannya yang sederhana, menurut Kalinda, Facocat menjadi pelopor pasir kucing ramah lingkungan pertama di Indonesia. Produk ini memiliki berbagai keunggulan yakni tidak berbau, mudah menggumpal, dapat langsung dibuang ke tanah, bebas debu, food grade, dan tanpa pewangi.
“Keunggulan ini mendulang respons positif dari para pembeli,” ungkap mahasiswi angkatan 2020 itu.
Respons positif tersebut berhasil Kalinda dan tim dapatkan berkat strategi pemasaran yang telah digencarkan. Kalinda menuturkan, timnya mengupayakan perluasan pemasaran dengan memanfaatkan media sosial Instagram.
“Tak hanya menjual Facocat, kami juga mengedukasi pengikut kami tentang manfaat dan pentingnya pasir kucing yang baik,” tuturnya.
Melalui inovasi ini, tim yang dibimbing oleh Guru Besar Kimia ITS Prof Hamzah Fanshuri SSi MSi PhD tersebut juga telah berhasil menjadi salah satu pemenang ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-36 tahun 2023 pada kategori Poster untuk Program Kreativitas Mahasiswa-Kewirausahaan (PKM-K).
Dalam proses pengolahannya, Kalinda mengatakan bahwa pembuatan Facocat tergolong sederhana. Diterangkannya, Facocat dibuat dengan mengaktivasi dua bahan tersebut (fly ash dan arang aktif) dengan bantuan zat pengikat agar sifat penyerapannya muncul.
Usai diaktivasi, kedua bahan dicampurkan lalu diberi air, dan selanjutnya dibentuk menjadi pasir menggunakan mesin granulator hingga siap pakai.
Di balik cara pembuatannya yang sederhana, menurut Kalinda, Facocat menjadi pelopor pasir kucing ramah lingkungan pertama di Indonesia. Produk ini memiliki berbagai keunggulan yakni tidak berbau, mudah menggumpal, dapat langsung dibuang ke tanah, bebas debu, food grade, dan tanpa pewangi.
“Keunggulan ini mendulang respons positif dari para pembeli,” ungkap mahasiswi angkatan 2020 itu.
Respons positif tersebut berhasil Kalinda dan tim dapatkan berkat strategi pemasaran yang telah digencarkan. Kalinda menuturkan, timnya mengupayakan perluasan pemasaran dengan memanfaatkan media sosial Instagram.
“Tak hanya menjual Facocat, kami juga mengedukasi pengikut kami tentang manfaat dan pentingnya pasir kucing yang baik,” tuturnya.
Melalui inovasi ini, tim yang dibimbing oleh Guru Besar Kimia ITS Prof Hamzah Fanshuri SSi MSi PhD tersebut juga telah berhasil menjadi salah satu pemenang ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-36 tahun 2023 pada kategori Poster untuk Program Kreativitas Mahasiswa-Kewirausahaan (PKM-K).
Lihat Juga :
tulis komentar anda