Cegukan Bisa Jadi Tanda Gagal Ginjal, Ini Penjelasannya
Jum'at, 01 Maret 2024 - 08:40 WIB
JAKARTA - Cegukan bisa menjadi tanda gagal ginjal yang harus diwaspadai. Cegukan biasanya dianggap sebagai respons refleks yang terjadi ketika ada iritasi pada saraf frenik, yang mengendalikan kontraksi diafragma, otot yang digunakan untuk bernapas.
Dalam kasus-kasus tertentu, terutama di mana gagal ginjal mencapai tingkat yang parah dan menimbulkan penumpukan toksin dalam tubuh (uremia), maka beberapa individu dengan gagal ginjal bisa mengalami cegukan .
Ini disebabkan oleh gangguan pada sistem saraf yang terkait dengan penumpukan racun, meskipun kondisi tersebut terjadi jarang.
"Cegukan yang membandel jadi salah satu tanda gagal ginjal. Well ternyata bisa. Jadi cegukan itu adalah mekanisme terjadinya kontraksi otot diafragma yang diikuti segera dengan menutupnya pita suara," kata dokter spesialis penyakit dalam konsultan ginjal hipertensi, Desca Medika Hertanto dikutip dari Instagram pribadinya, @dokterdesca, Jumat (1/3/2024).
"Nah, mekanisme cegukan pada gagal ginjal bisa terjadi karena tiga hal ini. Yang pertama terkait dengan uremia," sambungnya.
Pada pasien gagal ginjal, sampah tubuh tidak bisa dibuang karena ginjal tidak bisa menjalankan fungsinya dengan benar. Akibatnya, sampah menumpuk dan menyebabkan iritasi diafragma serta saraf yang mengontrol itu.
"Yang kedua bisa jadi gangguan elektrolit yang berdampak pada fungsi neuro muskular. Terutama di daerah diafragma dan yang ketiga akumulasi asam dalam darah berdampak pada iritasi otot diafragma," jelasnya.
Sementara cegukan bisa terjadi pada seseorang dengan gagal ginjal, tapi bukan gejala utama atau spesifik dari kondisi tersebut. Jika Anda mengalami cegukan yang tidak kunjung hilang atau gejala lain yang mencurigakan, terutama jika Anda memiliki riwayat gagal ginjal atau masalah ginjal lainnya, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi dan penanganan yang tepat.
Dalam kasus-kasus tertentu, terutama di mana gagal ginjal mencapai tingkat yang parah dan menimbulkan penumpukan toksin dalam tubuh (uremia), maka beberapa individu dengan gagal ginjal bisa mengalami cegukan .
Ini disebabkan oleh gangguan pada sistem saraf yang terkait dengan penumpukan racun, meskipun kondisi tersebut terjadi jarang.
"Cegukan yang membandel jadi salah satu tanda gagal ginjal. Well ternyata bisa. Jadi cegukan itu adalah mekanisme terjadinya kontraksi otot diafragma yang diikuti segera dengan menutupnya pita suara," kata dokter spesialis penyakit dalam konsultan ginjal hipertensi, Desca Medika Hertanto dikutip dari Instagram pribadinya, @dokterdesca, Jumat (1/3/2024).
"Nah, mekanisme cegukan pada gagal ginjal bisa terjadi karena tiga hal ini. Yang pertama terkait dengan uremia," sambungnya.
Pada pasien gagal ginjal, sampah tubuh tidak bisa dibuang karena ginjal tidak bisa menjalankan fungsinya dengan benar. Akibatnya, sampah menumpuk dan menyebabkan iritasi diafragma serta saraf yang mengontrol itu.
"Yang kedua bisa jadi gangguan elektrolit yang berdampak pada fungsi neuro muskular. Terutama di daerah diafragma dan yang ketiga akumulasi asam dalam darah berdampak pada iritasi otot diafragma," jelasnya.
Sementara cegukan bisa terjadi pada seseorang dengan gagal ginjal, tapi bukan gejala utama atau spesifik dari kondisi tersebut. Jika Anda mengalami cegukan yang tidak kunjung hilang atau gejala lain yang mencurigakan, terutama jika Anda memiliki riwayat gagal ginjal atau masalah ginjal lainnya, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi dan penanganan yang tepat.
Lihat Juga :
tulis komentar anda