Fenomena Anak-Anak Diserang Batuk Pilek, Apa Penyebabnya?
Selasa, 26 Maret 2024 - 12:01 WIB
JAKARTA - Belakangan ini banyak sekali anak-anak mudah jatuh sakit. Mereka diserang batuk dan pilek hingga demam. Tentu saja hal ini membuat para orang tua khawatir akan kesehatan si kecil. Lalu, apa penyebab di balik fenomena ini?
Dokter Spesialis Anak, dr. Ardi Santoso mengungkap bahwa kondisi ini disebabkan oleh krisis iklim. Hal ini yang membuat anak batuk-batuk di malam hari, lalu pilek berat pada pagi hari.
“Kalau malam batuk gak berhenti-henti kalo nggak muntah. Kalo pagi pilek hidungnya mampet. Apa yang terjadi? Nggak usah kaget, itu namanya krisis iklim,” ujar dr. Ardi, dikutip dari unggahan akun Instagramnya @ardisantoso, Selasa (26/3/2024).
Krisis iklim membuat suhu berubah dengan sangat drastis. Bahkan dari pagi hingga ke malam, suhunya akan berbeda-beda. Hal ini yang membuat tubuh anak mudah sakit, apalagi jika kondisi imunnya sedang menurun.
Dijelaskan dr. Ardi bahwa dalam kondisi krisis iklim, banyak virus berkeliaran di udara. Meskipun pandemi Covid-19 sudah berakhir, namun bukan berarti virus-virus ikut berakhir.
Untuk itu, orang tua disarankan untuk terus konsisten menggunakan masker ketika beraktivitas. Selain itu, melengkapi imunitas anak menjadi bagian yang tak kalah penting agar si kecil tak mudah terjangkit penyakit.
“Jadi pake masker kalo lagi sakit, imunisasi dilengkapi. Kalo virus tuh khas banget, ada ribuan dan jutaan di udara, apalagi pas udaranya lagi kayak gini, banyak,” tuturnya.
Para orang tua juga diimbau untuk tidak panik berlebih dalam menangani kondisi ini dan hanya perlu memastikan anak cukup istirahat, mengkonsumsi makanan yang bergizi, dan batasi interaksi anak dengan orang yang sedang sakit.
“Jadi jangan panik, itu karena virus yang nanti nular sana sini. Solusinya pake masker tidur cukup, makan sehat, nggak usah ke mana-mana, nggak usah kumpul-kumpul sama yang sakit,” ujar dia.
Dokter Spesialis Anak, dr. Ardi Santoso mengungkap bahwa kondisi ini disebabkan oleh krisis iklim. Hal ini yang membuat anak batuk-batuk di malam hari, lalu pilek berat pada pagi hari.
“Kalau malam batuk gak berhenti-henti kalo nggak muntah. Kalo pagi pilek hidungnya mampet. Apa yang terjadi? Nggak usah kaget, itu namanya krisis iklim,” ujar dr. Ardi, dikutip dari unggahan akun Instagramnya @ardisantoso, Selasa (26/3/2024).
Krisis iklim membuat suhu berubah dengan sangat drastis. Bahkan dari pagi hingga ke malam, suhunya akan berbeda-beda. Hal ini yang membuat tubuh anak mudah sakit, apalagi jika kondisi imunnya sedang menurun.
Dijelaskan dr. Ardi bahwa dalam kondisi krisis iklim, banyak virus berkeliaran di udara. Meskipun pandemi Covid-19 sudah berakhir, namun bukan berarti virus-virus ikut berakhir.
Untuk itu, orang tua disarankan untuk terus konsisten menggunakan masker ketika beraktivitas. Selain itu, melengkapi imunitas anak menjadi bagian yang tak kalah penting agar si kecil tak mudah terjangkit penyakit.
“Jadi pake masker kalo lagi sakit, imunisasi dilengkapi. Kalo virus tuh khas banget, ada ribuan dan jutaan di udara, apalagi pas udaranya lagi kayak gini, banyak,” tuturnya.
Para orang tua juga diimbau untuk tidak panik berlebih dalam menangani kondisi ini dan hanya perlu memastikan anak cukup istirahat, mengkonsumsi makanan yang bergizi, dan batasi interaksi anak dengan orang yang sedang sakit.
“Jadi jangan panik, itu karena virus yang nanti nular sana sini. Solusinya pake masker tidur cukup, makan sehat, nggak usah ke mana-mana, nggak usah kumpul-kumpul sama yang sakit,” ujar dia.
(tdy)
Lihat Juga :
tulis komentar anda