Ahli Ungkap Sumber Penularan Flu Singapura, Salah Satunya Terkait Kebersihan Makanan
Minggu, 31 Maret 2024 - 22:30 WIB
“Untuk penularan, utamanya melalui makanan dan kotoran manusia. Kemudian menyentuh benda atau permukaan yang terkontaminasi virus tanpa mencuci tangan, sehingga sebabkan virus masuk lewat makanan,” ungkapnya.
Kemudian, lanjut dr. Erlina, virus menyebar di pembuluh darah dan menyerang organ spesifik seperti kulit dengan Flu Singapura, paru-paru dengan Pneumonia, otot dengan Miokarditis, jantung dengan Perikarditis, dan lain sebagainya.
Selain itu, menurut dr. Erlina, virus tersebut juga menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh yang terinfeksi, seperti air liur, air ludah, dan cairan lepuh yang muncul pada kulit.
“Penularan juga bisa melalui droplet (batuk, bersin, bicara). Kontak langsung dengan cairan serta luka tubuh pasien. Dan, makin buruk sanitasi maka makin tinggi tingkat kontaminasi dan laju infeksi,” terangnya.
Saat seseorang terinfeksi Flu Singapura, biasanya akan didahului dengan demam, sakit tenggorokan, dan batuk. Selain itu ada ciri yakni munculnya ruam lenting kemerahan pada telapak tangan, kaki, dan mulut dengan diameter 2-6 mm.
“Apabila lenting tersebut pecah maka bisa menjadi ulkus atau luka dan krusta atau koreng. Sedangkan lenting di mulut bersifat nyeri. Bisa terdapat di tenggorokan dan langit-langit mulut. Apabila lenting di mulut pecah, maka akan menjadi sariawan,” bebernya.
Dokter Erlina menegaskan, sebagai upaya mencegah penyebaran Flu Singapura, penting untuk menjalankan langkah-langkah pencegahan yang tepat tentang kebersihan pribadi.
“Nah cara mencegah Flu Singapura ini adalah dengan menerapkan gaya hidup higienis, makan makanan matang, disinfeksi toilet dan benda-benda yang berada dalam jangkauan anak,” ungkapnya.
Kemudian, lanjut dr. Erlina, virus menyebar di pembuluh darah dan menyerang organ spesifik seperti kulit dengan Flu Singapura, paru-paru dengan Pneumonia, otot dengan Miokarditis, jantung dengan Perikarditis, dan lain sebagainya.
Selain itu, menurut dr. Erlina, virus tersebut juga menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh yang terinfeksi, seperti air liur, air ludah, dan cairan lepuh yang muncul pada kulit.
“Penularan juga bisa melalui droplet (batuk, bersin, bicara). Kontak langsung dengan cairan serta luka tubuh pasien. Dan, makin buruk sanitasi maka makin tinggi tingkat kontaminasi dan laju infeksi,” terangnya.
Saat seseorang terinfeksi Flu Singapura, biasanya akan didahului dengan demam, sakit tenggorokan, dan batuk. Selain itu ada ciri yakni munculnya ruam lenting kemerahan pada telapak tangan, kaki, dan mulut dengan diameter 2-6 mm.
“Apabila lenting tersebut pecah maka bisa menjadi ulkus atau luka dan krusta atau koreng. Sedangkan lenting di mulut bersifat nyeri. Bisa terdapat di tenggorokan dan langit-langit mulut. Apabila lenting di mulut pecah, maka akan menjadi sariawan,” bebernya.
Dokter Erlina menegaskan, sebagai upaya mencegah penyebaran Flu Singapura, penting untuk menjalankan langkah-langkah pencegahan yang tepat tentang kebersihan pribadi.
“Nah cara mencegah Flu Singapura ini adalah dengan menerapkan gaya hidup higienis, makan makanan matang, disinfeksi toilet dan benda-benda yang berada dalam jangkauan anak,” ungkapnya.
tulis komentar anda