Viral! Pria Berpesta 4 Hari usai Tak Sadar Tertembak di Kepala, Dikira Kena Lempar Batu
Selasa, 30 April 2024 - 19:00 WIB
Setelah tidur siang pada 4 Januari 2024, Mateus merasakan lengan kirinya lebih lemah dari biasanya. Ia bisa menggerakkannya, tapi seperti tidak punya kekuatan atau koordinasi untuk mengambil sesuatu dengan benda itu hingga membuatnya merasa khawatir.
Mateus pun langsung bergegas mengunjungi rumah sakit terdekat, dan memberi tahu dokter tentang kepalanya yang dilempar batu pada empat hari sebelumnya. Kemudian hasil CT scan mengungkap bahwa terdapat peluru bersarang di kepalanya.
“Para dokter dan perawat yang melihat Mateus di sana hampir tidak dapat mempercayainya,” kata Mateus, Luciana.
“Bagi seseorang yang menghabiskan empat hari dengan peluru di kepala dan tidak merasakan apapun adalah hal yang tidak dapat dijelaskan.Dia dilahirkan kembali.Kita bisa merayakan kelahiran Matthew dua kali,” sambungnya.
Dokter menjelaskan kepada Mateus dan keluarganya bahwa peluru 9 mm di otaknya harus diangkat melalui pembedahan. Pasalnya, meskipun terletak di bagian yang kurang kritis di otaknya, hal tersebut dapat menyebabkan masalah serius di kemudian hari.
Selain itu, ada risiko yang terkait dengan prosedur ini, seperti pendarahan otak, kebocoran cairan otak, dan bahkan kematian. Namun operasi tersebut berhasil, dan Mateus menjalani pemulihan dengan baik.
Lihat Juga: 5 Fakta Perselingkuhan Suami Arie Rieyanthie, Bimo Aryo Tejo Kencangkan Murotal Al-Quran saat Bercinta
Mateus pun langsung bergegas mengunjungi rumah sakit terdekat, dan memberi tahu dokter tentang kepalanya yang dilempar batu pada empat hari sebelumnya. Kemudian hasil CT scan mengungkap bahwa terdapat peluru bersarang di kepalanya.
Baca Juga
“Para dokter dan perawat yang melihat Mateus di sana hampir tidak dapat mempercayainya,” kata Mateus, Luciana.
“Bagi seseorang yang menghabiskan empat hari dengan peluru di kepala dan tidak merasakan apapun adalah hal yang tidak dapat dijelaskan.Dia dilahirkan kembali.Kita bisa merayakan kelahiran Matthew dua kali,” sambungnya.
Dokter menjelaskan kepada Mateus dan keluarganya bahwa peluru 9 mm di otaknya harus diangkat melalui pembedahan. Pasalnya, meskipun terletak di bagian yang kurang kritis di otaknya, hal tersebut dapat menyebabkan masalah serius di kemudian hari.
Selain itu, ada risiko yang terkait dengan prosedur ini, seperti pendarahan otak, kebocoran cairan otak, dan bahkan kematian. Namun operasi tersebut berhasil, dan Mateus menjalani pemulihan dengan baik.
Baca Juga
Lihat Juga: 5 Fakta Perselingkuhan Suami Arie Rieyanthie, Bimo Aryo Tejo Kencangkan Murotal Al-Quran saat Bercinta
(dra)
tulis komentar anda