Pura Mangkunegaran, Destinasi Wisata Bersejarah di Solo yang Ramai Dikunjungi Milenial
Sabtu, 04 Mei 2024 - 14:00 WIB
Pendopo ini dihiasi oleh patung singa yang begitu gagah dan tiang-tiang berwarna tosca yang terang. Pemandu wisata Pura Mangkunegaran, Puspa mengatakan bahwa patung singa itu berbahan perunggu asli dan menjadi hasil pemberian dari Berlin, Jerman.
Pemberian tersebut bukan cuma-cuma, melainkan melalui proses pertukaran dengan 2 lembar kain Batik parang. Batik parang menjadi salah satu motif batik khas Solo yang umumnya hanya boleh digunakan oleh raja, keluarga kerajaan, hingga pangeran adipati saja.
Selain itu, terdapat fakta menarik mengenai lantai yang ada di Pendopo Ageng. Lantai tersebut berbahan marmer asli yang diambil dari pegunungan Carrara di Italia. Awalnya berwarna putih bersih, namun pada 1966 terjadi luapan air Bengawan Solo yang meninggalkan corak coklat alami di lantai tersebut.
“Lantai marmer itu berasal dari pegunungan yang ada di Italia, Carrara. Dulunya warnanya putih bersih tetapi pada 1966 terjadi luapan air Bengawan Solo, setinggi dua meter selama tiga hari. Jadi meninggalkan corak kayak gini,” kata Puspa baru-baru ini.
Foto/Devi Patricia
Pendopo Ageng ini juga dihiasi lampu-lampu antik yang ternyata dulunya pernah dipakai di Istana Bogor. Kemudian dibeli oleh Mangkunegoro ke IV untuk dipasangkan di Pura Mangkunegaran.
Di beberapa sudutnya pun ada seperangkat alat gamelan. Bukan sekadar pajangan, tetapi pada hari Sabtu dan Minggu, para pengunjung bisa menyaksikan para pemain gamelan berlatih di Pendopo Ageng ini.
Di belakang Pendopo Ageng Pura Mangkunegaran ada sebuah teras luas dengan foto-foto pemimpin Mangkunegaran. Tempat ini juga menjadi bagian inti dari Pura Mangkunegaran yang disebut dengan Paringgitan.
Pemberian tersebut bukan cuma-cuma, melainkan melalui proses pertukaran dengan 2 lembar kain Batik parang. Batik parang menjadi salah satu motif batik khas Solo yang umumnya hanya boleh digunakan oleh raja, keluarga kerajaan, hingga pangeran adipati saja.
Selain itu, terdapat fakta menarik mengenai lantai yang ada di Pendopo Ageng. Lantai tersebut berbahan marmer asli yang diambil dari pegunungan Carrara di Italia. Awalnya berwarna putih bersih, namun pada 1966 terjadi luapan air Bengawan Solo yang meninggalkan corak coklat alami di lantai tersebut.
“Lantai marmer itu berasal dari pegunungan yang ada di Italia, Carrara. Dulunya warnanya putih bersih tetapi pada 1966 terjadi luapan air Bengawan Solo, setinggi dua meter selama tiga hari. Jadi meninggalkan corak kayak gini,” kata Puspa baru-baru ini.
Foto/Devi Patricia
Pendopo Ageng ini juga dihiasi lampu-lampu antik yang ternyata dulunya pernah dipakai di Istana Bogor. Kemudian dibeli oleh Mangkunegoro ke IV untuk dipasangkan di Pura Mangkunegaran.
Di beberapa sudutnya pun ada seperangkat alat gamelan. Bukan sekadar pajangan, tetapi pada hari Sabtu dan Minggu, para pengunjung bisa menyaksikan para pemain gamelan berlatih di Pendopo Ageng ini.
Di belakang Pendopo Ageng Pura Mangkunegaran ada sebuah teras luas dengan foto-foto pemimpin Mangkunegaran. Tempat ini juga menjadi bagian inti dari Pura Mangkunegaran yang disebut dengan Paringgitan.
tulis komentar anda