Karya Seni Pengelola Wisata di Batang Ini Terinspirasi dari Pembangunan di IKN
Minggu, 12 Mei 2024 - 00:40 WIB
Bahkan, selain menjadi seorang seniman, Totarist saat ini juga memiliki latar belakang sebagai pengelola wisata yang ada di Batang, Jawa Tengah.
“Kebetulan saya banyak terlibat di pembangunan-pembangunan seperti di tempat wisata,” ungkapnya.
“Tempat wisata yang saya kelola saat ini sendiri tepatnya itu ada di Sikembang Park sama Way Kambang Edu Park, di Batang, Jawa Tengah,” tambahnya.
Sebagai informasi, karya-karya Totarist dalam pameran yang diadakan pada 8-32 Mei 2024 ini memang jarang menampilkan manusia atau makhluk hidup lain, kecuali beberapa potret dirinya sendiri. Kehidupan manusia yang absen di karya-karya ini tercermin dalam representasi rumah yang tumbuh seperti cendawan di musim hujan.
Melalui lukisan-lukisannya, Totarist mengeksplorasi hubungannya yang ambivalen dengan panorama alam, di mana ia mengagumi keindahan alam sambil merasa tertantang untuk menaklukkannya melalui tindakan membangun.
Pameran ini membawa penonton pada perspektif yang menarik Sang Pembangun, seorang seniman yang terus-menerus merenungkan dilema antara keindahan alam yang memukau, dan dorongan untuk membangun sebagai bentuk perlawanan manusia terhadap alam.
Melalui tema ini, penonton diajak untuk memahami sudut pandang unik sang seniman tentang kehidupan, alam, dan pembangunan, serta untuk perenungan bagaimana interaksi manusia dengan alam dan peran seni dalam memahami dinamika tersebut.
Secara keseluruhan, lukisan-lukisannya menggambarkan pemandangan alam yang sering ditemui dalam katalog wisata atau kalender. Namun, Totarist memberikan sentuhan unik dengan menempatkan objek-objek lain di antara elemen-elemen lanskap biasanya.
“Kebetulan saya banyak terlibat di pembangunan-pembangunan seperti di tempat wisata,” ungkapnya.
“Tempat wisata yang saya kelola saat ini sendiri tepatnya itu ada di Sikembang Park sama Way Kambang Edu Park, di Batang, Jawa Tengah,” tambahnya.
Sebagai informasi, karya-karya Totarist dalam pameran yang diadakan pada 8-32 Mei 2024 ini memang jarang menampilkan manusia atau makhluk hidup lain, kecuali beberapa potret dirinya sendiri. Kehidupan manusia yang absen di karya-karya ini tercermin dalam representasi rumah yang tumbuh seperti cendawan di musim hujan.
Melalui lukisan-lukisannya, Totarist mengeksplorasi hubungannya yang ambivalen dengan panorama alam, di mana ia mengagumi keindahan alam sambil merasa tertantang untuk menaklukkannya melalui tindakan membangun.
Pameran ini membawa penonton pada perspektif yang menarik Sang Pembangun, seorang seniman yang terus-menerus merenungkan dilema antara keindahan alam yang memukau, dan dorongan untuk membangun sebagai bentuk perlawanan manusia terhadap alam.
Melalui tema ini, penonton diajak untuk memahami sudut pandang unik sang seniman tentang kehidupan, alam, dan pembangunan, serta untuk perenungan bagaimana interaksi manusia dengan alam dan peran seni dalam memahami dinamika tersebut.
Secara keseluruhan, lukisan-lukisannya menggambarkan pemandangan alam yang sering ditemui dalam katalog wisata atau kalender. Namun, Totarist memberikan sentuhan unik dengan menempatkan objek-objek lain di antara elemen-elemen lanskap biasanya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda