Karya Seni Pengelola Wisata di Batang Ini Terinspirasi dari Pembangunan di IKN

Minggu, 12 Mei 2024 - 00:40 WIB
loading...
Karya Seni Pengelola Wisata di Batang Ini Terinspirasi dari Pembangunan di IKN
Seniman Totarist Sosial Merbawani menceritakan alasan dirinya tertarik menjadikan pembangunan di IKN sebagai inspirasi dari salah satu karyanya. Foto/MPI/Wiwie Heriyani
A A A
JAKARTA - Jakarta kembali kedatangan spot wisata baru, khususnya bagi para pecinta seni. Pasalnya, ada sebuah pameran tunggal inspiratif yang hadir di Pop Up Gallery Talenta, Plaza Indonesia, Jakarta.

Pameran bertajuk Sang Pembangun ini menampilkan sederet karya lukisan dan instalasi yang terinspirasi dari beberapa pembangunan yang ada di Indonesia. Salah satunya pembangunan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan.

Sang seniman, Totarist Sosial Merbawani, menceritakan alasan dirinya tertarik menjadikan pembangunan di IKN sebagai inspirasi dari salah satu karyanya. Hal itu lantaran ia sangat mendukung upaya pemerintah dalam melakukan pemerataan pembangunan.



Usut punya usut, jauh sebelum ada rencana pembangunan IKN, Totarist ternyata pernah bekerja sebagai pedagang di Kalimantan. Jadi, Totarist mengaku paham betul bagaimana pembangunan yang ada di sana. Karena itu, ia tidak menyangka, daerah yang menurutnya sulit diakses ternyata akan dijadikan ibu kota Indonesia.

“Ini adalah sebuah contoh proyek yang ada di Kalimantan, IKN. Kenapa kemudian saya menggambarkannya juga, karena pada tahun sekitar 2016-2017 sebelum isu IKN berembus, itu saya sudah berdagang di sana,” ujar Totarist kepada MNC Portal sambil memperlihatkan salah satu karya lukisannya yang menampilkan proses pembangunan di IKN, baru-baru ini.

“Jadi saya agak kaget ketika kemudian pemerintah bilang bahwa akan dibangun ibu kota di sana. Tempat yang sebegitu sulit untuk dijangkau ternyata bisa dibikin kota. Saya mendukung, karena pemerataan pembangunan itu memang wajib dan harus,” lanjutnya.

Selain itu, Totarist rupanya telah cukup banyak terlibat dalam beberapa pembangunan tempat wisata yang ada di Indonesia. Karena itu, ia tampak menuangkan latar belakangnya dalam total 30 karya lukisan serta 6 karya instalasi yang tampak detail dan penuh cerita.

Bahkan, selain menjadi seorang seniman, Totarist saat ini juga memiliki latar belakang sebagai pengelola wisata yang ada di Batang, Jawa Tengah.

“Kebetulan saya banyak terlibat di pembangunan-pembangunan seperti di tempat wisata,” ungkapnya.

“Tempat wisata yang saya kelola saat ini sendiri tepatnya itu ada di Sikembang Park sama Way Kambang Edu Park, di Batang, Jawa Tengah,” tambahnya.

Sebagai informasi, karya-karya Totarist dalam pameran yang diadakan pada 8-32 Mei 2024 ini memang jarang menampilkan manusia atau makhluk hidup lain, kecuali beberapa potret dirinya sendiri. Kehidupan manusia yang absen di karya-karya ini tercermin dalam representasi rumah yang tumbuh seperti cendawan di musim hujan.

Melalui lukisan-lukisannya, Totarist mengeksplorasi hubungannya yang ambivalen dengan panorama alam, di mana ia mengagumi keindahan alam sambil merasa tertantang untuk menaklukkannya melalui tindakan membangun.



Pameran ini membawa penonton pada perspektif yang menarik Sang Pembangun, seorang seniman yang terus-menerus merenungkan dilema antara keindahan alam yang memukau, dan dorongan untuk membangun sebagai bentuk perlawanan manusia terhadap alam.

Melalui tema ini, penonton diajak untuk memahami sudut pandang unik sang seniman tentang kehidupan, alam, dan pembangunan, serta untuk perenungan bagaimana interaksi manusia dengan alam dan peran seni dalam memahami dinamika tersebut.

Secara keseluruhan, lukisan-lukisannya menggambarkan pemandangan alam yang sering ditemui dalam katalog wisata atau kalender. Namun, Totarist memberikan sentuhan unik dengan menempatkan objek-objek lain di antara elemen-elemen lanskap biasanya.

Objek-objek industri seperti alat-alat dan fasilitas pembangunan diselipkan di tengah-tengah lukisan pemandangannya, memberikan kontras menarik antara keindahan alam dan kemajuan teknologi. Beberapa lukisan bahkan memuat objek-objek yang tidak berhubungan langsung dengan elemen-elemen pemandangan, menambah lapisan kompleksitas dalam interpretasi visual.

Tidak hanya melalui lukisan, Totarist juga menyertakan karya-karya patung yang menyoroti pertumbuhan perumahan. Ini merupakan refleksi dari perkembangan pesat manusia yang tercermin dalam ekspansi wilayah perkotaan.

Dengan menyelipkan karya-karya patung ini, Totarist menambah dimensi baru dalam pamerannya, mengundang penonton untuk merenungkan dampak dari pertumbuhan manusia terhadap lingkungan alamiah.
(tsa)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2080 seconds (0.1#10.140)
pixels