Balinale Film Festival 2024 Hadirkan Genre Film dari 25 Negara dan 45 Film Premiere
Selasa, 28 Mei 2024 - 15:22 WIB
Indonesia akan memeriahkan gelaran festival film bertaraf Internasional Bali International Film Festival (Balinale). Acara akan berlangsung di Cinepolis Plaza Renon, Denpasar pada 1-7 Juni 2024 mendatang.
Sederet judul film dunia dihadirkan di antaranya Point of Change-Rebecca Coley, United Kingdom, Othello, The Great-Lucas H. Rossi dos Santos, Brazil, The Gospel of The Beast-Sheron Dayoc, Philippines, Daaaaaali!-Quentin Dupieux, France, And That's for This Christmas-Peter Vulchev, Bulgaria, The Steak-Kiarash Dagar Mohebi, Iran, Dhvani, The Sound Around-Anurag Dwivedi, I'm Hip-John Edward Musker, United States hingga The Architecture of Love-Teddy Soeriaatmadja.
Balinale selama 17 tahun telah menjadi festival utama film-film Indonesia dan ratusan film internasional yang selalu dinanti ribuan penggemar film dengan penuh antusias. "Penyelenggaraan tahun ini menjanjikan tradisi keberlangsungan pencerahan pikiran dan membuka hati melalui pilihan 60 film berbagai genre dari 25 negara. Dan 45 film di antaranya berstatus sebagai film premiere", jelas Deborah Gabinetti, selaku Direktur sekaligus Founder Balinale dalam keterangan tertulisnya kepada SINDOnews.com, Selasa (28/5/2024).
Deborah menjelaskan bahwa penyelenggaraan tahun ini menjanjikan tradisi keberlangsungan pencerahan pikiran dan membuka hati melalui pilihan 60 film berbagai genre dari 25 negara. Sebanyak 45 film di antaranya berstatus sebagai film premiere. Cinepolis menjadi lokasi pendukung program film festival, bersama Intercontinental Bali Sanur Resort sebagai tempat program-program festival berlangsung, yang bertujuan menjadikan Sanur sebagai industri perfilman dan hiburan berskala global.
“Bisa dikatakan bahwa perjalanan Balinale selama 17 tahun telah menjadi festival utama film-film Indonesia dan ratusan film internasional yang selalu dinanti ribuan penggemar film dengan penuh antusias untuk hadir dan menyaksikan berbagai judul film dari beberapa negara yang ada dalam festival ini setiap tahunnya,” ungkapnya.
Deborah menambahkan bahwa dalam kesempatan nanti, Balinale juga akan mendiskusikan terkait Masa Depan dan Ekonomi Perfilman Asia. Festival Balinale yang dikenal secara internasional karena keragaman program dan kekuatan program film dalam mendorong pertumbuhan budaya dan nilai-nilai komersial di Indonesia. Program acara diskusi dan seminar merupakan program tahunan Bali Film Forum (BFF).
Dalam acara ini akan dibicarakan tentang industri perfilman yang beragam dalam satu panel bersama pembicara terkemuka. Termasuk perwakilan pemerintah sebagai pengambil kebijakan, para investor dan para filantropis yang ingin berinvestasi di industri tersebut. Kehadiran para produser dan sutradara yang mewakili gelombang baru industri perfilman Asia menjadikan BFF sebagai forum yang sangat dinanti dan dinamis.
Tak hanya itu, dalam edisi Balinale 2024 ini juga akan menghadirkan enam film luar biasa yang memperlihatkan gambaran industri perfilman Hong Kong dalam tajuk Hong Kong Film Gala Presentation. Untuk ketiga kalinya, Balinale bekerja sama dengan Asian Film Awards Academy (AFAA). Penyelenggaraan festival kali ini juga mendapat dukungan dari pemerintah pusat dan provinsi karena terbukti upaya Balinale telah memberikan manfaat budaya, sosial dan ekonomi bagi Indonesia.
“Balinale juga dikenal karena pemahaman secara khusus akan pentingnya promosi industri perfilman Indonesia, seni dan budaya yang hadir melalui cerita lokal dan mendorong pertumbuhan industri kreatif dalam negeri. Sisi terpenting dari komitmen ini adalah dukungan kepada filmmaker baik pemula maupun yang sudah mapan melalui program pelatihan dan pertukaran pengetahuan,” jelasnya.
Sebagai informasi, Bali International Film Festival (Balinale) didirikan pada 2007 oleh Bali Film Center (BFC), suatu perusahaan swasta yang menyediakan layanan profesional dan dukungan produksi film dan televisi di Indonesia sejak 2002. BFC juga menjadi Founding Member dan BOD Asian Film Commissions Network dari 18 negara. Afiliasi festival lainnya termasuk Asia Pacific Screen Awards, Sundance Film Forward, American Film Showcase, HK International Film Festival, Asian Film Awards Academy, dan Art of the Score dari The Juilliard School, Center for Innovation in the Arts.
Sederet judul film dunia dihadirkan di antaranya Point of Change-Rebecca Coley, United Kingdom, Othello, The Great-Lucas H. Rossi dos Santos, Brazil, The Gospel of The Beast-Sheron Dayoc, Philippines, Daaaaaali!-Quentin Dupieux, France, And That's for This Christmas-Peter Vulchev, Bulgaria, The Steak-Kiarash Dagar Mohebi, Iran, Dhvani, The Sound Around-Anurag Dwivedi, I'm Hip-John Edward Musker, United States hingga The Architecture of Love-Teddy Soeriaatmadja.
Balinale selama 17 tahun telah menjadi festival utama film-film Indonesia dan ratusan film internasional yang selalu dinanti ribuan penggemar film dengan penuh antusias. "Penyelenggaraan tahun ini menjanjikan tradisi keberlangsungan pencerahan pikiran dan membuka hati melalui pilihan 60 film berbagai genre dari 25 negara. Dan 45 film di antaranya berstatus sebagai film premiere", jelas Deborah Gabinetti, selaku Direktur sekaligus Founder Balinale dalam keterangan tertulisnya kepada SINDOnews.com, Selasa (28/5/2024).
Deborah menjelaskan bahwa penyelenggaraan tahun ini menjanjikan tradisi keberlangsungan pencerahan pikiran dan membuka hati melalui pilihan 60 film berbagai genre dari 25 negara. Sebanyak 45 film di antaranya berstatus sebagai film premiere. Cinepolis menjadi lokasi pendukung program film festival, bersama Intercontinental Bali Sanur Resort sebagai tempat program-program festival berlangsung, yang bertujuan menjadikan Sanur sebagai industri perfilman dan hiburan berskala global.
“Bisa dikatakan bahwa perjalanan Balinale selama 17 tahun telah menjadi festival utama film-film Indonesia dan ratusan film internasional yang selalu dinanti ribuan penggemar film dengan penuh antusias untuk hadir dan menyaksikan berbagai judul film dari beberapa negara yang ada dalam festival ini setiap tahunnya,” ungkapnya.
Deborah menambahkan bahwa dalam kesempatan nanti, Balinale juga akan mendiskusikan terkait Masa Depan dan Ekonomi Perfilman Asia. Festival Balinale yang dikenal secara internasional karena keragaman program dan kekuatan program film dalam mendorong pertumbuhan budaya dan nilai-nilai komersial di Indonesia. Program acara diskusi dan seminar merupakan program tahunan Bali Film Forum (BFF).
Dalam acara ini akan dibicarakan tentang industri perfilman yang beragam dalam satu panel bersama pembicara terkemuka. Termasuk perwakilan pemerintah sebagai pengambil kebijakan, para investor dan para filantropis yang ingin berinvestasi di industri tersebut. Kehadiran para produser dan sutradara yang mewakili gelombang baru industri perfilman Asia menjadikan BFF sebagai forum yang sangat dinanti dan dinamis.
Tak hanya itu, dalam edisi Balinale 2024 ini juga akan menghadirkan enam film luar biasa yang memperlihatkan gambaran industri perfilman Hong Kong dalam tajuk Hong Kong Film Gala Presentation. Untuk ketiga kalinya, Balinale bekerja sama dengan Asian Film Awards Academy (AFAA). Penyelenggaraan festival kali ini juga mendapat dukungan dari pemerintah pusat dan provinsi karena terbukti upaya Balinale telah memberikan manfaat budaya, sosial dan ekonomi bagi Indonesia.
“Balinale juga dikenal karena pemahaman secara khusus akan pentingnya promosi industri perfilman Indonesia, seni dan budaya yang hadir melalui cerita lokal dan mendorong pertumbuhan industri kreatif dalam negeri. Sisi terpenting dari komitmen ini adalah dukungan kepada filmmaker baik pemula maupun yang sudah mapan melalui program pelatihan dan pertukaran pengetahuan,” jelasnya.
Sebagai informasi, Bali International Film Festival (Balinale) didirikan pada 2007 oleh Bali Film Center (BFC), suatu perusahaan swasta yang menyediakan layanan profesional dan dukungan produksi film dan televisi di Indonesia sejak 2002. BFC juga menjadi Founding Member dan BOD Asian Film Commissions Network dari 18 negara. Afiliasi festival lainnya termasuk Asia Pacific Screen Awards, Sundance Film Forward, American Film Showcase, HK International Film Festival, Asian Film Awards Academy, dan Art of the Score dari The Juilliard School, Center for Innovation in the Arts.
(atk)
Lihat Juga :
tulis komentar anda