Orang Dewasa Pun Butuh Vaksin
Sabtu, 22 Agustus 2020 - 09:13 WIB
JAKARTA - Vaksin pelengkap atau nonwajib dalam penyebutan vaksin tidak lagi dipakai. Semua vaksin yang tercantum dalam panduan imunisasi anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sangat dianjurkan untuk diberikan kepada anak.
Adapun yang selama ini kerap disebut vaksin pelengkap adalah vaksin yang disubsidi atau yang diproduksi oleh Biofarma alias tidak impor. Harganya cenderung murah, bahkan gratis jika didapatkan dari instansi pemerintah seperti puskesmas, posyandu, atau rumah sakit milik pemerintah.
Begitu juga dengan vaksin dewasa yang sudah setujui oleh Persatuan Dokter Spesialis Penyakit Dalam. Beberapa vaksin tersebut diyakini dapat mencegah penyakit yang sekarang semakin banyak jumlah kasusnya.
Tafdhila Rahmaniah yang juga pemilik Rumah Vaksinasi Bogor menjelaskan, beberapa vaksin yang sudah diberikan sewaktu anak-anak harus diperbaharui saat dewasa. (Baca: DPR Pertanyakan Standar Ganda BPOM Terhadap Obat Buatan Unair)
"Vaksin dewasa yang paling dikenal masyarakat adalah vaksin pranikah. Untuk mempersiapkan memiliki anak, sang ibu tidak menurunkan penyakit ke anak," sebutnya.
Vaksin dewasa lainnya digunakan sebagai syarat untuk kerja atau sekolah di luar negeri, bepergian, dan umrah-haji.
Vaksin dewasa yang secara pribadi dilakukan secara individu di Indonesia setiap tahun jumlahnya semakin meningkat. Kepedulian masyarakat pun semakin tinggi untuk melakukan vaksinasi.
"Alasannya bisa juga karena ketidaktahuan mereka akan vaksinasi dewasa. Kami akui sosialisasi vaksinasi untuk anak lebih banyak dibanding untuk dewasa," kata Tafdhila.
Sementara itu, di luar negeri vaksin dewasa sudah lebih banyak lagi diberikan dan kepeduliannya lebih besar. Tentu dengan sosialisasi pentingnya vaksinasi yang lebih banyak, masyarakat menjadi lebih peduli karena teredukasi dengan baik.
Adapun yang selama ini kerap disebut vaksin pelengkap adalah vaksin yang disubsidi atau yang diproduksi oleh Biofarma alias tidak impor. Harganya cenderung murah, bahkan gratis jika didapatkan dari instansi pemerintah seperti puskesmas, posyandu, atau rumah sakit milik pemerintah.
Begitu juga dengan vaksin dewasa yang sudah setujui oleh Persatuan Dokter Spesialis Penyakit Dalam. Beberapa vaksin tersebut diyakini dapat mencegah penyakit yang sekarang semakin banyak jumlah kasusnya.
Tafdhila Rahmaniah yang juga pemilik Rumah Vaksinasi Bogor menjelaskan, beberapa vaksin yang sudah diberikan sewaktu anak-anak harus diperbaharui saat dewasa. (Baca: DPR Pertanyakan Standar Ganda BPOM Terhadap Obat Buatan Unair)
"Vaksin dewasa yang paling dikenal masyarakat adalah vaksin pranikah. Untuk mempersiapkan memiliki anak, sang ibu tidak menurunkan penyakit ke anak," sebutnya.
Vaksin dewasa lainnya digunakan sebagai syarat untuk kerja atau sekolah di luar negeri, bepergian, dan umrah-haji.
Vaksin dewasa yang secara pribadi dilakukan secara individu di Indonesia setiap tahun jumlahnya semakin meningkat. Kepedulian masyarakat pun semakin tinggi untuk melakukan vaksinasi.
"Alasannya bisa juga karena ketidaktahuan mereka akan vaksinasi dewasa. Kami akui sosialisasi vaksinasi untuk anak lebih banyak dibanding untuk dewasa," kata Tafdhila.
Sementara itu, di luar negeri vaksin dewasa sudah lebih banyak lagi diberikan dan kepeduliannya lebih besar. Tentu dengan sosialisasi pentingnya vaksinasi yang lebih banyak, masyarakat menjadi lebih peduli karena teredukasi dengan baik.
Lihat Juga :
tulis komentar anda