7 Manfaat Rutin Mengonsumsi Rumput Laut bagi Kesehatan yang Jarang Diketahui

JAKARTA - Rumput laut mengandung antioksidan dan nutrisi bermanfaat seperti yodium, tirosin, vitamin, dan mineral yang dapat membantu kesehatan jantung serta usus sekaligus meningkatkan keseimbangan gula darah jika dikonsumsi.

Rumput laut paling sering dikonsumsi di negara-negara Asia Timur seperti Jepang, Korea, dan China yang disantap menjadi berbagai macam hidangan seperti sushi, sup, salad, suplemen, hingga smoothie.

Dilansir dari laman Healthline, berikut 7 manfaat rumput laut bagi kesehatan.

1. Mengandung Yodium dan Tirosin yang Dukung Fungsi Tiroid

Kelenjar tiroid pada tubuh melepaskan hormon untuk membantu mengontrol pertumbuhan, produksi energi, reproduksi, dan perbaikan sel-sel yang rusak pada tubuh. Tiroid sendiri bergantung pada yodium untuk membuat hormon. Tanpa yodium yang cukup, tubuh akan mengalami perubahan berat badan, kelelahan, hingga pembengkakan leher.

Rumput laut memiliki kemampuan unik untuk menyerap yodium dari laut dengan kandungan yang bervariasi tergantung pada jenis rumput laut itu tumbuh dan diproses. Faktanya, satu lembar rumput laut kering dapat mengandung antara 16 mcg per gram dan 2.984 mcg/g.

2. Sumber Vitamin dan Mineral

Rumput laut mengandung sejumlah vitamin A, C, E, dan K, serta folat, seng, natrium, kalsium, dan magnesium. Meskipun jumlah kandungannya tak banyak, mengonsumsi rumput laut sekali atau dua kali per minggu dapat menambahkan lebih banyak nutrisi.

Protein yang ada di beberapa rumput laut mengandung asam amino. Rumput laut juga bisa menjadi sumber lemak omega-3 dan vitamin B12, terutama jenis rumput laut hijau dan ungu kering. Sebanyak 2,4 mcg vitamin B12 terkandung dalam 4-8 gram rumput laut.

3. Mengandung Antioksidan

Antioksidan dapat menurunkan zat yang tidak stabil dalam tubuh agar mencegah kerusakan sel tubuh. Rumput laut juga mengandung berbagai senyawa, termasuk flavonoid dan karotenoid untuk melindungi sel-sel tubuh.

4. Mengandung Serat dan Polisakarida untuk Kesehatan Usus

Banyaknya jumlah sel bakteri pada tubuh yang terbagi menjadi jenis bakteri “baik” dan “buruk” dapat menjadi potensi penyakit jika tidak ada keseimbangan antara keduanya.