Mendorong Wisata Berkelanjutan dari Desa Wisata Terbaik di Dunia
Senin, 08 Juli 2024 - 16:30 WIB
Harapannya, dengan kegiatan ini terbentuk ekosistem yang menciptakan dampak positif di lingkungan masing-masing peserta, baik dari perusahaan, yayasan, akademisi, social media influencer, maupun praktisi.
Desa ini terkenal dengan arsitektur tradisional, hutan bambu, dan budaya Bali yang kental. Semua tenaga kerja di desa ini berasal dari penduduk setempat, mencerminkan praktik wisata berkelanjutan.
Desa Aan di Kecamatan Banjarankan, Kabupaten Klungkung, juga diakui sebagai Desa Wisata sejak 2021. Desa ini memiliki potensi wisata alam berupa perbukitan, persawahan, air terjun, dan sungai. Selain itu, terdapat juga potensi agro-ekowisata seperti budidaya madu kele, pertanian tradisional, dan museum seni.
Socialimpact.ID merancang empat aktivitas kunci yaitu Inspirasi dan Impact Talks, Village Walks, Atraksi Budaya, serta Experience. Peserta diajak mengunjungi potensi alam desa, mengenal kekayaan budaya melalui atraksi Barong Macan dalam “Panglipuran Village Festival”, dan menikmati “authentic dinner” di Desa Penglipuran.
Dalam kegiatan ini juga ditekankan pentingnya meminimalisir dampak negatif pariwisata dan memaksimalkan manfaat positifnya. Termasuk di antaranya menjaga keanekaragaman hayati dan mendorong wisatawan untuk bertindak secara bertanggung jawab.
Baca Juga
Eksplorasi Desa Wisata
Desa Penglipuran dan Desa Aan menjadi lokasi utama program ini. Desa Penglipuran yang terletak di Kubu, Kecamatan Bangli, diakui UNWTO sebagai Desa Wisata Terbaik di Dunia pada 2023.Desa ini terkenal dengan arsitektur tradisional, hutan bambu, dan budaya Bali yang kental. Semua tenaga kerja di desa ini berasal dari penduduk setempat, mencerminkan praktik wisata berkelanjutan.
Desa Aan di Kecamatan Banjarankan, Kabupaten Klungkung, juga diakui sebagai Desa Wisata sejak 2021. Desa ini memiliki potensi wisata alam berupa perbukitan, persawahan, air terjun, dan sungai. Selain itu, terdapat juga potensi agro-ekowisata seperti budidaya madu kele, pertanian tradisional, dan museum seni.
Socialimpact.ID merancang empat aktivitas kunci yaitu Inspirasi dan Impact Talks, Village Walks, Atraksi Budaya, serta Experience. Peserta diajak mengunjungi potensi alam desa, mengenal kekayaan budaya melalui atraksi Barong Macan dalam “Panglipuran Village Festival”, dan menikmati “authentic dinner” di Desa Penglipuran.
Dalam kegiatan ini juga ditekankan pentingnya meminimalisir dampak negatif pariwisata dan memaksimalkan manfaat positifnya. Termasuk di antaranya menjaga keanekaragaman hayati dan mendorong wisatawan untuk bertindak secara bertanggung jawab.
(tsa)
tulis komentar anda