Mengenal Lamsive, Treatment Sedot Lemak Minimal Invasif
Kamis, 11 Juli 2024 - 11:06 WIB
Menurut dr Gaby, treatment ini bisa mengangkat maksimal 2 liter lemak di waktu yang bersamaan. Namun, jika jumlah lemak yang diangkat cukup banyak, maka prosedur treatment dilakukan bertahap.
“Maksimal tiga kali dengan rentang waktu setiap 2 bulan. Hal ini dilakukan untuk menghindari risiko komplikasi dan memberikan waktu tubuh untuk memulihkan diri,” ujarnya.
Setelah melakukan tindakan, pasien bisa langsung meninggalkan klinik dan beraktivitas seperti biasa.
“Dengan teknik minimal invasif ini, luka yang ditinggalkan sangat kecil, tidak sampai 1 cm. Selain itu, setelah tindakan, pasien bisa langsung beraktivitas keesokan harinya,” tambahnya.
Dokter Gaby menyarankan setelah melakukan tindakan sedot lemak, pasien harus memakai korset selama beberapa minggu untuk membantu proses pemulihan. Pasien juga diharuskan untuk menghindari aktivitas berat selama beberapa hari pertama, serta dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi.
“Sebaiknya pasien menghindari merokok dan minum minuman beralkohol karena bisa menghambat penyembuhan lukanya,” pungkas dr. Gaby.
“Maksimal tiga kali dengan rentang waktu setiap 2 bulan. Hal ini dilakukan untuk menghindari risiko komplikasi dan memberikan waktu tubuh untuk memulihkan diri,” ujarnya.
Setelah melakukan tindakan, pasien bisa langsung meninggalkan klinik dan beraktivitas seperti biasa.
“Dengan teknik minimal invasif ini, luka yang ditinggalkan sangat kecil, tidak sampai 1 cm. Selain itu, setelah tindakan, pasien bisa langsung beraktivitas keesokan harinya,” tambahnya.
Dokter Gaby menyarankan setelah melakukan tindakan sedot lemak, pasien harus memakai korset selama beberapa minggu untuk membantu proses pemulihan. Pasien juga diharuskan untuk menghindari aktivitas berat selama beberapa hari pertama, serta dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi.
“Sebaiknya pasien menghindari merokok dan minum minuman beralkohol karena bisa menghambat penyembuhan lukanya,” pungkas dr. Gaby.
(tsa)
tulis komentar anda