7 Alasan Tidak Boleh Makan Mi Instan Setiap Hari, Tingkatkan Risiko Darah Tinggi
Sabtu, 13 Juli 2024 - 22:00 WIB
5. Masalah Kesehatan Jangka Panjang
Selain masalah gizi, konsumsi mi instan secara teratur juga berpotensi menimbulkan risiko kesehatan jangka panjang. Sebuah studi yang diterbitkan oleh Nutrition Research and Practice menunjukkan bahwa seringnya konsumsi mi instan terkait dengan sindrom metabolik yang meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, gula darah tinggi atau diabetes, kelebihan lemak tubuh di sekitar pinggang, dan kelainan kadar kolesterol.
Studi lain yang diterbitkan oleh Journal of Korean Medical Science menemukan bahwa konsumsi mie instan secara teratur dikaitkan dengan rendahnya kadar vitamin D dalam tubuh. Namun, rendahnya kadar vitamin D juga dikaitkan dengan kurangnya paparan sinar matahari dan pola makan yang buruk.
6. Penuh dengan Lemak Jahat
Mi instan sering kali digoreng dengan minyak sawit atau minyak tidak sehat lainnya selama proses pembuatannya. Hal ini menghasilkan produk yang tinggi lemak jenuh dan lemak trans, keduanya diketahui meningkatkan kadar kolesterol jahat sekaligus menurunkan kolesterol baik.
Pola makan tinggi lemak ini dapat menyebabkan aterosklerosis. Ini merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan penumpukan timbunan lemak di arteri, sehingga meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Selain itu, asupan lemak jenuh dan lemak trans yang berlebihan juga dikaitkan dengan obesitas, penyakit hati, dan kondisi kesehatan kronis lainnya.
7. Dikemas dengan Bahan Pengawet Berbahaya
Untuk memperpanjang umur simpan dan mempertahankan rasa, mi instan dikemas dengan bahan pengawet seperti Tersier butylhydroquinone (TBHQ) dan butylated hydroxyanisole (BHA). Meskipun bahan kimia ini aman dalam jumlah kecil, konsumsi jangka panjang bisa berbahaya.
Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Jurnal Ilmu Kedokteran Dasar Iran mengaitkan paparan kronis terhadap TBHQ dengan kerusakan saraf, peningkatan risiko limfoma, dan pembesaran hati.
tulis komentar anda