Studi Ungkap Laki-Laki dengan Buah Zakar Kecil Lebih Sayang Anak
Selasa, 16 Juli 2024 - 18:44 WIB
JAKARTA - Satu studi mengungkapkan bahwa laki-laki dengan ukuran testis atau buah zakar yang lebih kecil memiliki kemampuan parenting atau mengasuh anak yang lebih baik.
Studi terkait hasil tersebut dimuat dengan judul 'Testicular volume is inversely correlated with nurturing-related brain activity in human fathers'. Seperti apa studi lengkapnya?
Menurut unggahan Instagram @dr.haekalanshari, studi tersebut melibatkan 70 laki-laki berusia 21 tahun hingga 55 tahun, ayah biologis dari anak-anak berusia 1 atau 2 tahun.
Responden dalam penelitian ini diperlihatkan foto anak mereka sendiri dan foto anak-anak lain. Dari sana peneliti menganalisis hipotesis hingga mendapatkan kesimpulan.
Di sisi lain, peneliti menggunakan metode pencitraan untuk memantau area otak mana yang diaktifkan saat melihat setiap gambar.
"Para peneliti berhipotesis bahwa melihat foto anak-anak mereka sendiri akan menyebabkan aktivasi yang lebih besar pada area ventral tegmental (VTA) yang dalam literatur dikaitkan dengan motivasi yang lebih tinggi untuk melindungi dan merawat anak-anak," papar dr Haekal menjelaskan penelitian tersebut, dikutip Selasa (16/7/2024).
Studi terkait hasil tersebut dimuat dengan judul 'Testicular volume is inversely correlated with nurturing-related brain activity in human fathers'. Seperti apa studi lengkapnya?
Menurut unggahan Instagram @dr.haekalanshari, studi tersebut melibatkan 70 laki-laki berusia 21 tahun hingga 55 tahun, ayah biologis dari anak-anak berusia 1 atau 2 tahun.
Responden dalam penelitian ini diperlihatkan foto anak mereka sendiri dan foto anak-anak lain. Dari sana peneliti menganalisis hipotesis hingga mendapatkan kesimpulan.
Di sisi lain, peneliti menggunakan metode pencitraan untuk memantau area otak mana yang diaktifkan saat melihat setiap gambar.
"Para peneliti berhipotesis bahwa melihat foto anak-anak mereka sendiri akan menyebabkan aktivasi yang lebih besar pada area ventral tegmental (VTA) yang dalam literatur dikaitkan dengan motivasi yang lebih tinggi untuk melindungi dan merawat anak-anak," papar dr Haekal menjelaskan penelitian tersebut, dikutip Selasa (16/7/2024).
tulis komentar anda