Pangeran Harry Kesepian Tinggal di AS, Menyesal Pindah dari Kerajaan Inggris demi Meghan Markle
Jum'at, 19 Juli 2024 - 11:30 WIB
Pemohon visa AS diharuskan untuk mengungkapkan riwayat penggunaan narkoba saat mengisi formulir. Dalam memoarnya, Harry secara terbuka mengungkap memakai jamur ajaib dan ganja. The Heritage Foundation menuduh adik Pangeran William ini berbohong tentang penggunaan narkoba sebelumnya pada aplikasi visanya dan mendapat keuntungan dari perlakuan istimewa. Formulir tersebut saat ini sedang diperiksa oleh Hakim Washington DC Carl Nichols.
Pakar kerajaan, Tom Quinn menjelaskan Meghan dan Harry mendapatkan nasihat hukum dari pengacara di tengah kekhawatiran bahwa kemenangan Donald Trump dapat menimbulkan masalah bagi status kependudukan ayah dua anak itu di AS karena penggunaan narkoba di masa lalu.
"Pasangan tersebut telah meminta nasihat hukum karena mereka sangat khawatir bahwa jika Donald Trump memenangkan pemilihan berikutnya, visa Harry dapat dicabut. Trump bersikeras bahwa jika Harry terbukti berbohong pada aplikasi visanya tentang pengakuannya mengonsumsi narkoba, ia dapat diminta untuk meninggalkan negara tersebut," ujar Quinn.
Menurut Quinn, pangeran 39 tahun itu awalnya mengira hal ini tidak mungkin terjadi padanya karena aturan normal tidak berlaku untuk seorang pangeran kerajaan, tetapi ia semakin menyadari bahwa di Amerika Serikat menjadi seorang pangeran sebenarnya tidak terlalu berarti. Sehingga, Harry sangat menyesal pernah mengungkap kebiasaannya mengonsumsi narkoba.
"Selama enam bulan pertamanya di Amerika, Harry menemukan segalanya baru dan menarik, tetapi kemewahan itu jelas memudar. Hanya ada sedikit yang dapat Anda lakukan jika Anda tidak memiliki keterampilan praktis dan Anda selalu membayar orang untuk memasak, membersihkan, dan berkebun untuk Anda," ungkap Quinn.
"Harry tidak pernah melakukan semua hal praktis ini, jadi setelah ia mengajak anjingnya jalan-jalan di pagi hari, ia merasa hari itu panjang dan sepi. Meghan melakukan yang terbaik untuk mendukung Harry, tetapi ia berada di lingkungan alaminya dan Harry berada di dunia asing yang semakin tidak bersahabat," tandasnya.
Pakar kerajaan, Tom Quinn menjelaskan Meghan dan Harry mendapatkan nasihat hukum dari pengacara di tengah kekhawatiran bahwa kemenangan Donald Trump dapat menimbulkan masalah bagi status kependudukan ayah dua anak itu di AS karena penggunaan narkoba di masa lalu.
"Pasangan tersebut telah meminta nasihat hukum karena mereka sangat khawatir bahwa jika Donald Trump memenangkan pemilihan berikutnya, visa Harry dapat dicabut. Trump bersikeras bahwa jika Harry terbukti berbohong pada aplikasi visanya tentang pengakuannya mengonsumsi narkoba, ia dapat diminta untuk meninggalkan negara tersebut," ujar Quinn.
Menurut Quinn, pangeran 39 tahun itu awalnya mengira hal ini tidak mungkin terjadi padanya karena aturan normal tidak berlaku untuk seorang pangeran kerajaan, tetapi ia semakin menyadari bahwa di Amerika Serikat menjadi seorang pangeran sebenarnya tidak terlalu berarti. Sehingga, Harry sangat menyesal pernah mengungkap kebiasaannya mengonsumsi narkoba.
"Selama enam bulan pertamanya di Amerika, Harry menemukan segalanya baru dan menarik, tetapi kemewahan itu jelas memudar. Hanya ada sedikit yang dapat Anda lakukan jika Anda tidak memiliki keterampilan praktis dan Anda selalu membayar orang untuk memasak, membersihkan, dan berkebun untuk Anda," ungkap Quinn.
"Harry tidak pernah melakukan semua hal praktis ini, jadi setelah ia mengajak anjingnya jalan-jalan di pagi hari, ia merasa hari itu panjang dan sepi. Meghan melakukan yang terbaik untuk mendukung Harry, tetapi ia berada di lingkungan alaminya dan Harry berada di dunia asing yang semakin tidak bersahabat," tandasnya.
(dra)
tulis komentar anda