Penderita Kolesterol di Indonesia Tembus 28 Persen, Mulai Menyerang Kalangan Muda
Selasa, 23 Juli 2024 - 15:31 WIB
Berdasarkan data BPJS Kesehatan, beban pembiayaan penyakit tidak menular mencapai Rp24,1 triliun di 2022, dan meningkat dibandingkan tahun 2021 di angka Rp17,9 triliun.
Untuk itu, dr Armand menganjurkan kepada pasien yang sudah mengidap kolesterol untuk melakukan perubahan gaya hidup demi menurunkan kolesterol.
“Setelah gaya hidup dan pola makan diubah namun angka kolesterol masih tinggi, barulah dilakukan terapi pengobatan,” jelasnya.
Selain itu, dr Armand juga menyarankan untuk melakukan skrining kesehatan untuk mengetahui kelompok yang berisiko dan sehat. Misalnya 'Cek Segitiga' yang mencakup tiga pemeriksaan utama, yakni tekanan darah, gula darah sesaat, dan kolesterol dalam tiga tahapan, yakni skrining dengan melakukan pemeriksaan kesehatan awal, konsultasi untuk mendapatkan nasihat medis dari dokter, serta edukasi dengan mempelajari cara menjaga kesehatan secara berkelanjutan.
"Skrining harus dilakukan secara berkala," ujar dr Armand.
Untuk itu, dr Armand menganjurkan kepada pasien yang sudah mengidap kolesterol untuk melakukan perubahan gaya hidup demi menurunkan kolesterol.
“Setelah gaya hidup dan pola makan diubah namun angka kolesterol masih tinggi, barulah dilakukan terapi pengobatan,” jelasnya.
Selain itu, dr Armand juga menyarankan untuk melakukan skrining kesehatan untuk mengetahui kelompok yang berisiko dan sehat. Misalnya 'Cek Segitiga' yang mencakup tiga pemeriksaan utama, yakni tekanan darah, gula darah sesaat, dan kolesterol dalam tiga tahapan, yakni skrining dengan melakukan pemeriksaan kesehatan awal, konsultasi untuk mendapatkan nasihat medis dari dokter, serta edukasi dengan mempelajari cara menjaga kesehatan secara berkelanjutan.
"Skrining harus dilakukan secara berkala," ujar dr Armand.
(tdy)
tulis komentar anda