Apakah Kuku Dapat Mendeteksi Kanker? Ini Faktanya
Selasa, 06 Agustus 2024 - 11:03 WIB
JAKARTA - Pernahkah Anda memperhatikan perubahan yang tidak biasa pada kuku Anda atau orang lain? Meski perubahan pada kuku tak selalu berbahaya, penelitian terbaru menunjukkan bahwa perubahan ini dapat menandakan kondisi kesehatan mendasar yang lebih serius.
Salah satu bidang studi mengungkap adanya hubungan antara kelainan kuku dan risiko kanker. Melansir Times of India, ilmuwan dari National Institutes of Health (NIH) telah mengungkap hubungan yang dapat merevolusi cara kita mendeteksi dan mendiagnosis kanker tertentu.
Menurut Cancer Center, beberapa perubahan pada kuku jari tangan atau kaki mungkin merupakan pertanda kondisi yang disebut melanoma subungual, yang umumnya dikenal sebagai kanker dasar kuku. Ini merupakan kejadian langka yang jumlahnya kurang dari 4 persen dari semua melanoma ganas.
Samuel Ejadi, MD, Kepala Onkologi Medis di City of Hope Phoenix mengatakan, karena kesadaran masyarakat tentang penyakit atau gejalanya masih kurang, penyakit ini sering tidak terdiagnosis hingga stadium lanjut.
Tak seperti kebanyakan melanoma lain, kanker dasar kuku tampaknya tidak terkait dengan paparan sinar matahari, tetapi mungkin disebabkan oleh trauma atau cedera. Tanda khas melanoma subungual adalah penggelapan di bawah kuku, yang menjalar ke belakang melewati kutikula dan ke dalam kulit di sekitar kuku. Garis-garis vertikal gelap juga dapat menunjukkan melanoma subungual.
"Kurang dari 10 persen melanoma terjadi di tangan dan kaki, termasuk jari-jari," terang dr. Ejadi.
“Terkadang orang melihat warna gelap di bawah kuku, dan itu mungkin salah didiagnosis sebagai jamur, pendarahan, atau masalah jinak lain. Masalah lainnya adalah bahwa beberapa melanoma, termasuk di bawah kuku, berwarna seperti daging dan mungkin disalahartikan sebagai kutil,” lanjutnya.
Jika tidak diobati, melanoma subungual dapat mengancam jiwa. Dokter Ejadi menyarankan untuk menemui dokter kulit jika Anda memiliki kuku yang tampak mencurigakan.
Pastikan juga dokter kulit memeriksa seluruh tubuh Anda, termasuk kulit kepala, telapak tangan, telapak kaki, kuku jari tangan dan kaki, serta sela-sela jari kaki.
“Pemeriksaan kulit rutin oleh dokter kulit penting dilakukan, terutama jika Anda melihat sesuatu yang tidak normal di bawah kuku,” pungkas dr. Ejadi.
Salah satu bidang studi mengungkap adanya hubungan antara kelainan kuku dan risiko kanker. Melansir Times of India, ilmuwan dari National Institutes of Health (NIH) telah mengungkap hubungan yang dapat merevolusi cara kita mendeteksi dan mendiagnosis kanker tertentu.
Menurut Cancer Center, beberapa perubahan pada kuku jari tangan atau kaki mungkin merupakan pertanda kondisi yang disebut melanoma subungual, yang umumnya dikenal sebagai kanker dasar kuku. Ini merupakan kejadian langka yang jumlahnya kurang dari 4 persen dari semua melanoma ganas.
Samuel Ejadi, MD, Kepala Onkologi Medis di City of Hope Phoenix mengatakan, karena kesadaran masyarakat tentang penyakit atau gejalanya masih kurang, penyakit ini sering tidak terdiagnosis hingga stadium lanjut.
Tak seperti kebanyakan melanoma lain, kanker dasar kuku tampaknya tidak terkait dengan paparan sinar matahari, tetapi mungkin disebabkan oleh trauma atau cedera. Tanda khas melanoma subungual adalah penggelapan di bawah kuku, yang menjalar ke belakang melewati kutikula dan ke dalam kulit di sekitar kuku. Garis-garis vertikal gelap juga dapat menunjukkan melanoma subungual.
"Kurang dari 10 persen melanoma terjadi di tangan dan kaki, termasuk jari-jari," terang dr. Ejadi.
“Terkadang orang melihat warna gelap di bawah kuku, dan itu mungkin salah didiagnosis sebagai jamur, pendarahan, atau masalah jinak lain. Masalah lainnya adalah bahwa beberapa melanoma, termasuk di bawah kuku, berwarna seperti daging dan mungkin disalahartikan sebagai kutil,” lanjutnya.
Jika tidak diobati, melanoma subungual dapat mengancam jiwa. Dokter Ejadi menyarankan untuk menemui dokter kulit jika Anda memiliki kuku yang tampak mencurigakan.
Pastikan juga dokter kulit memeriksa seluruh tubuh Anda, termasuk kulit kepala, telapak tangan, telapak kaki, kuku jari tangan dan kaki, serta sela-sela jari kaki.
“Pemeriksaan kulit rutin oleh dokter kulit penting dilakukan, terutama jika Anda melihat sesuatu yang tidak normal di bawah kuku,” pungkas dr. Ejadi.
(tsa)
tulis komentar anda