Medix Perkuat Komitmen untuk Tingkatkan Kualitas Perawatan Kesehatan di Indonesia
Rabu, 14 Agustus 2024 - 22:00 WIB
JAKARTA - Medix Global menggelar diskusi bertajuk "Insights and Future of Healthcare Ecosystems in Indonesia" di Jakarta belum lama ini. Acara ini menghadirkan dua pakar kesehatan Medix, yaitu Founder & CEO Medix Global Sigal Atzmon dan Senior Medical Case Doctor Indonesia Medix Asia Dr. Mona Jamtani.
Medix merupakan pelopor perusahaan manajemen medis yang berkomitmen untuk memanfaatkan ilmu pengetahuan canggih, keahlian, perawatan, dan teknologi untuk memenuhi kebutuhan kesehatan yang kritikal. Sejak 2006, Medix telah mentransformasi makna layanan kesehatan bagi jutaan orang dengan menyediakan respons medis yang dipersonalisasi dan berbasis data tanpa batas.
Indonesia dikenal atas kisah sukses ekonomi yang signifikan, di mana saat ini merupakan ekonomi terbesar ke-16 di dunia dengan tingkat pertumbuhan ketiga tertinggi di antara negara-negara G20. Pada 2030, Indonesia bahkan dicanangkan menjadi salah satu dari 10 ekonomi terbesar di dunia.
Namun, kondisi sistem kesehatan Indonesia menimbulkan tantangan besar untuk mewujudkan potensi ini, yang berarti terdapat tantangan dan peluang bagi para penyedia layanan kesehatan.
Sebagai contoh, biaya kesehatan di Indonesia meningkat sebesar 13,6% dari tahun ke tahun pada 2023, melampaui kenaikan rata-rata 11,5% pada negara-negara Asia lain. Seiring dengan hal tersebut, terlihat lonjakan klaim asuransi kesehatan, meningkat 25% dari tahun ke tahun menjadi Rp20,83 triliun tahun lalu.
Untuk mengatasi situasi ini, hampir semua perusahaan asuransi kesehatan terpaksa mengkaji ulang harga produk asuransi kesehatan mereka dengan premi yang meningkat secara signifikan, bahkan meningkat dua digit persentase.
Pada kondisi khusus, berdasarkan penelitian yang dilakukan pada Mei 2022, kasus kanker di Indonesia meningkat dengan hampir 1,8 juta kasus kanker terdeteksi pada 2018, berbanding dengan hanya 726.555 kasus pada 2014. Lebih dari 70% pasien-pasien tersebut didiagnosis pada stadium lanjut, yang menyebabkan buruknya kualitas hidup mereka.
Kurangnya investasi pada sumber daya dan beragamnya kualitas perawatan serta fasilitas medis antara satu kota dengan kota lainnya, bahkan antara satu rumah sakit dengan rumah sakit lain, menjadi masalah besar di Indonesia, dengan hanya 0,4 dokter per 1.000 orang dan 1,2 tempat tidur rumah sakit per 100.000 orang, yang tercatat menjadi salah satu rasio terendah di Asia Tenggara.
Namun, perlu ditekankan bahwa kurangnya tenaga maupun fasilitas medis di Indonesia secara umum tidak berarti kualitas kesehatan yang buruk. Indonesia memiliki banyak dokter, dokter spesialis, dan rumah sakit yang berkualitas. Dikarenakan tantangan besar terkait aksesibilitas dan perangkat pendukung yang obyektif untuk menavigasi sistem yang kompleks ini, banyak konsumen kesehatan di Indonesia yang kurang percaya terhadap sistem layanan kesehatan lokal.
Medix merupakan pelopor perusahaan manajemen medis yang berkomitmen untuk memanfaatkan ilmu pengetahuan canggih, keahlian, perawatan, dan teknologi untuk memenuhi kebutuhan kesehatan yang kritikal. Sejak 2006, Medix telah mentransformasi makna layanan kesehatan bagi jutaan orang dengan menyediakan respons medis yang dipersonalisasi dan berbasis data tanpa batas.
Indonesia dikenal atas kisah sukses ekonomi yang signifikan, di mana saat ini merupakan ekonomi terbesar ke-16 di dunia dengan tingkat pertumbuhan ketiga tertinggi di antara negara-negara G20. Pada 2030, Indonesia bahkan dicanangkan menjadi salah satu dari 10 ekonomi terbesar di dunia.
Namun, kondisi sistem kesehatan Indonesia menimbulkan tantangan besar untuk mewujudkan potensi ini, yang berarti terdapat tantangan dan peluang bagi para penyedia layanan kesehatan.
Sebagai contoh, biaya kesehatan di Indonesia meningkat sebesar 13,6% dari tahun ke tahun pada 2023, melampaui kenaikan rata-rata 11,5% pada negara-negara Asia lain. Seiring dengan hal tersebut, terlihat lonjakan klaim asuransi kesehatan, meningkat 25% dari tahun ke tahun menjadi Rp20,83 triliun tahun lalu.
Untuk mengatasi situasi ini, hampir semua perusahaan asuransi kesehatan terpaksa mengkaji ulang harga produk asuransi kesehatan mereka dengan premi yang meningkat secara signifikan, bahkan meningkat dua digit persentase.
Pada kondisi khusus, berdasarkan penelitian yang dilakukan pada Mei 2022, kasus kanker di Indonesia meningkat dengan hampir 1,8 juta kasus kanker terdeteksi pada 2018, berbanding dengan hanya 726.555 kasus pada 2014. Lebih dari 70% pasien-pasien tersebut didiagnosis pada stadium lanjut, yang menyebabkan buruknya kualitas hidup mereka.
Kurangnya investasi pada sumber daya dan beragamnya kualitas perawatan serta fasilitas medis antara satu kota dengan kota lainnya, bahkan antara satu rumah sakit dengan rumah sakit lain, menjadi masalah besar di Indonesia, dengan hanya 0,4 dokter per 1.000 orang dan 1,2 tempat tidur rumah sakit per 100.000 orang, yang tercatat menjadi salah satu rasio terendah di Asia Tenggara.
Namun, perlu ditekankan bahwa kurangnya tenaga maupun fasilitas medis di Indonesia secara umum tidak berarti kualitas kesehatan yang buruk. Indonesia memiliki banyak dokter, dokter spesialis, dan rumah sakit yang berkualitas. Dikarenakan tantangan besar terkait aksesibilitas dan perangkat pendukung yang obyektif untuk menavigasi sistem yang kompleks ini, banyak konsumen kesehatan di Indonesia yang kurang percaya terhadap sistem layanan kesehatan lokal.
tulis komentar anda