Meriahkan Perayaan HUT Kemerdekaan ke-79 RI, Taman Safari Bogor Gelar Parade Satwa dan Budaya
Minggu, 18 Agustus 2024 - 18:30 WIB
"TSI dilahirkan oleh Pak Hadi dan Ibu Tuti yang merintis lembaga konservasi ini dari nol. Ini sejarah dan jangan sampai dilupakan. Kemudian, TSI tumbuh dan berkembang dengan pesat karena empat hal yaitu kokoh, gigih, konsisten, dan komitmen,” ujarnya.
Sementara itu, Marcom Manager Taman Safari Bogor Danang Wibowo menjelaskan, parade satwa ini merupakan bagian dari upaya TSI Bogor untuk menggugah kecintaan masyarakat terhadap satwa-satwa di TSI. Selain itu, diharapkan dapat mendongkrak angka kunjungan masyarakat ke TSI Bogor.
"Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, Indonesia adalah negara yang kaya budaya, satwa, dan keberagaman, sehingga parade satwa ini bisa menambah suka cita dan kecintaan masyarakat Indonesia akan keanekaragaman satwa," ungkap Danang.
Sebagai informasi, Taman Safari Indonesia didirikan pada 1981 di atas tanah seluas 55 hektar. Tanah ini dulunya merupakan eks tanah perkebunan Cisarua Selatan yang sudah tidak produktif.
Taman Safari Indonesia dibangun oleh 3 figur bersaudara yang awalnya tergabung dalam grup Oriental Sirkus Indonesia. Mereka adalah Yansen Manansang, Frans Manansang, dan Tony Sumampau yang mengawalinya untuk membuat modern zoo.
Untuk membuat modern zoo ini, mereka mengundang 2 konsultan dari Jerman dan Amerika. Hingga akhirnya TSI dibuka pada April 1986 dan diresmikan sebagai obyek wisata nasional pada 16 Maret 1990.
Pada awal dibuka, Taman Safari memiliki 400 ekor satwa dari 100 spesies yang berasal dari 5 benua di dunia. Di antaranya badak, orang utan, harimau, dan lain-lain. Saat ini, koleksi satwa terus bertambah menjadi 7.000 ekor dari 300 spesies. Terakhir, Taman Safari Bogor memiliki satwa baru yaitu sepasang panda yang didatangkan langsung dari China.
Taman Safari berkembang tak hanya sebagai pusat konservasi satwa namun juga dilengkapi sarana edukasi dan rekreasi.
Sementara itu, Marcom Manager Taman Safari Bogor Danang Wibowo menjelaskan, parade satwa ini merupakan bagian dari upaya TSI Bogor untuk menggugah kecintaan masyarakat terhadap satwa-satwa di TSI. Selain itu, diharapkan dapat mendongkrak angka kunjungan masyarakat ke TSI Bogor.
"Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, Indonesia adalah negara yang kaya budaya, satwa, dan keberagaman, sehingga parade satwa ini bisa menambah suka cita dan kecintaan masyarakat Indonesia akan keanekaragaman satwa," ungkap Danang.
Sebagai informasi, Taman Safari Indonesia didirikan pada 1981 di atas tanah seluas 55 hektar. Tanah ini dulunya merupakan eks tanah perkebunan Cisarua Selatan yang sudah tidak produktif.
Taman Safari Indonesia dibangun oleh 3 figur bersaudara yang awalnya tergabung dalam grup Oriental Sirkus Indonesia. Mereka adalah Yansen Manansang, Frans Manansang, dan Tony Sumampau yang mengawalinya untuk membuat modern zoo.
Untuk membuat modern zoo ini, mereka mengundang 2 konsultan dari Jerman dan Amerika. Hingga akhirnya TSI dibuka pada April 1986 dan diresmikan sebagai obyek wisata nasional pada 16 Maret 1990.
Pada awal dibuka, Taman Safari memiliki 400 ekor satwa dari 100 spesies yang berasal dari 5 benua di dunia. Di antaranya badak, orang utan, harimau, dan lain-lain. Saat ini, koleksi satwa terus bertambah menjadi 7.000 ekor dari 300 spesies. Terakhir, Taman Safari Bogor memiliki satwa baru yaitu sepasang panda yang didatangkan langsung dari China.
Taman Safari berkembang tak hanya sebagai pusat konservasi satwa namun juga dilengkapi sarana edukasi dan rekreasi.
(tsa)
tulis komentar anda