Perbedaan Gejala Cacar Monyet dengan Cacar Air dan Campak
Jum'at, 23 Agustus 2024 - 07:00 WIB
JAKARTA - Kasus Monkeypox (Mpox) alias cacar monyet di Afrika baru-baru ini ditetapkan WHO sebagai keadaan darurat kesehatan global (PHEIC) karena jumlah kasus di 2024 sudah melampaui 2023.
Hal ini lantas menjadi kewaspadaan tersendiri bagi Indonesia. Meski tidak ada peningkatan kasus yang signifikan, namun mewaspadai gejalanya bisa menjadi salah satu pencegahan penularan penyakit cacar monyet.
Salah satu ciri paling khas Mpox adalah adanya limfadenopati atau pembesaran kelenjar getah bening. Namun, beberapa gejala penyakit ini kerap serupa dengan cacar air hingga campak.
Lantas, apa yang membedakan gejala penyakit cacar monyet dengan cacar air biasa atau campak? Berikut ulasannya, melansir dari keterangan resmi Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta.
Pada penderita cacar air, demam dialami hingga 39 derajat celcius dengan ruam yang muncul di hari pertama hingga kedua infeksi. Ruam yang muncul diawali dengan makula, papula, vesikel-pustul, hingga diakhiri dengan pustul dan krusta.
Ciri khas cacar air adalah ruam gatal. Cacar air sangat jarang menyebabkan kematian. Sementara kemungkinan kematian dari penyakit Mpox berkisar antara 3-6 persen.
Demam dan ruam juga dialami oleh penderita campak. Umumnya penderita campak mengalami demam tinggi hingga 40,5 derajat celcius dengan ruam yang muncul setelah hari kedua hingga keempat. Ruam dapat muncul mulai dari kepala dan menyebar hingga ke tangan dan kaki.
Ciri khas dari campak adalah adanya koplik spots atau bercak putih di area mulut. Risiko kematian dari campak tergantung pada kondisi masing-masing penderitanya.
Hal ini lantas menjadi kewaspadaan tersendiri bagi Indonesia. Meski tidak ada peningkatan kasus yang signifikan, namun mewaspadai gejalanya bisa menjadi salah satu pencegahan penularan penyakit cacar monyet.
Salah satu ciri paling khas Mpox adalah adanya limfadenopati atau pembesaran kelenjar getah bening. Namun, beberapa gejala penyakit ini kerap serupa dengan cacar air hingga campak.
Lantas, apa yang membedakan gejala penyakit cacar monyet dengan cacar air biasa atau campak? Berikut ulasannya, melansir dari keterangan resmi Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta.
Pada penderita cacar air, demam dialami hingga 39 derajat celcius dengan ruam yang muncul di hari pertama hingga kedua infeksi. Ruam yang muncul diawali dengan makula, papula, vesikel-pustul, hingga diakhiri dengan pustul dan krusta.
Ciri khas cacar air adalah ruam gatal. Cacar air sangat jarang menyebabkan kematian. Sementara kemungkinan kematian dari penyakit Mpox berkisar antara 3-6 persen.
Demam dan ruam juga dialami oleh penderita campak. Umumnya penderita campak mengalami demam tinggi hingga 40,5 derajat celcius dengan ruam yang muncul setelah hari kedua hingga keempat. Ruam dapat muncul mulai dari kepala dan menyebar hingga ke tangan dan kaki.
Ciri khas dari campak adalah adanya koplik spots atau bercak putih di area mulut. Risiko kematian dari campak tergantung pada kondisi masing-masing penderitanya.
tulis komentar anda