Strategi Cegah Anak Konsumsi Gula Reguler secara Berlebihan
Kamis, 10 Oktober 2024 - 13:12 WIB
Tipe-Tipe Diabetes
Menurut dr. Ria Yoanita, diabetes pada anak yang selama ini ditemuinya terbagi menjadi dua tipe. Yang pertama karena pankreas yang tidak bisa memproduksi hormon. Yang kedua karena kesalahan-kesalahan pola makanan, pola hidup, dan pola asuh yang tidak tepat.
Tips Ala Mikayla si Nutritionist
Menurut Mikayla si ahli gizi sebagai bagian dari Gen Z, penting untuk aware terhadap kandungan makanan yang dikonsumsi dibandingkan FOMO (Fear of Missing Out) mencoba makanan-makanan yang sedang viral. Karena jika sudah terkena diabetes, kemungkinan akan susah untuk sembuh. Jadi lebih baik mencegah daripada mengobati. Mikayla juga mengaku menghitung kadar gula makanan yang Ia konsumsi setiap harinya.
Mencegah Penyakit Diabetes dengan Mengonsumsi Gula Ramah
Bagaimana cara mencegah penyakit diabetes karena mengonsumsi gula berlebih? Gula Ramah dapat menjadi pilihan yang sangat tepat, loh, Happy Health. Mengapa demikian? Karena Gula Ramah sudah dipastikan ber-Indeks Glikemik rendah, jadi tidak akan membuat kadar gula dalam tubuh kita melambung tinggi dan tentunya aman untuk dikonsumsi anak-anak maupun orang dewasa.
Jenis-Jenis dari Gula Ramah cukup beragam. Salah satunya yaitu gula lontar. Gula lontar berasal dari sari buah pohon lontar yang tidak akan membuat kita cepat lapar apabila mengonsumsinya.
Indeks Glikemik sangat berpengaruh untuk tubuh kita. Menurut Mikayla, Indeks Glikemik terbagi menjadi dua, yaitu Indeks Glikemik rendah dan Indeks Glikemik tinggi. Apabila makanan yang kita konsumsi memiliki Indeks Glikemik tinggi maka akan lebih cepat memengaruhi gula darah kita. Untuk kalian yang terbiasa mengonsumsi gula pasir yang ber-Indeks Glikemik tinggi bisa berdampak terjadi glucose spike atau lonjakan gula secara tiba-tiba.
Mulai sekarang, mari jaga kesehatan jangka panjang tubuh kita dengan mengonsumsi Gula Ramah yang ber-Low GI.
Masih ingin tahu lebih lanjut mengenai cara mengonsumsi gula yang tepat agar tidak terkena diabetes? Yuk, tonton Podcast Spotify atau Video Youtube di Channel Yava Bali!
Menurut dr. Ria Yoanita, diabetes pada anak yang selama ini ditemuinya terbagi menjadi dua tipe. Yang pertama karena pankreas yang tidak bisa memproduksi hormon. Yang kedua karena kesalahan-kesalahan pola makanan, pola hidup, dan pola asuh yang tidak tepat.
Tips Ala Mikayla si Nutritionist
Menurut Mikayla si ahli gizi sebagai bagian dari Gen Z, penting untuk aware terhadap kandungan makanan yang dikonsumsi dibandingkan FOMO (Fear of Missing Out) mencoba makanan-makanan yang sedang viral. Karena jika sudah terkena diabetes, kemungkinan akan susah untuk sembuh. Jadi lebih baik mencegah daripada mengobati. Mikayla juga mengaku menghitung kadar gula makanan yang Ia konsumsi setiap harinya.
Mencegah Penyakit Diabetes dengan Mengonsumsi Gula Ramah
Bagaimana cara mencegah penyakit diabetes karena mengonsumsi gula berlebih? Gula Ramah dapat menjadi pilihan yang sangat tepat, loh, Happy Health. Mengapa demikian? Karena Gula Ramah sudah dipastikan ber-Indeks Glikemik rendah, jadi tidak akan membuat kadar gula dalam tubuh kita melambung tinggi dan tentunya aman untuk dikonsumsi anak-anak maupun orang dewasa.
Jenis-Jenis dari Gula Ramah cukup beragam. Salah satunya yaitu gula lontar. Gula lontar berasal dari sari buah pohon lontar yang tidak akan membuat kita cepat lapar apabila mengonsumsinya.
Indeks Glikemik sangat berpengaruh untuk tubuh kita. Menurut Mikayla, Indeks Glikemik terbagi menjadi dua, yaitu Indeks Glikemik rendah dan Indeks Glikemik tinggi. Apabila makanan yang kita konsumsi memiliki Indeks Glikemik tinggi maka akan lebih cepat memengaruhi gula darah kita. Untuk kalian yang terbiasa mengonsumsi gula pasir yang ber-Indeks Glikemik tinggi bisa berdampak terjadi glucose spike atau lonjakan gula secara tiba-tiba.
Mulai sekarang, mari jaga kesehatan jangka panjang tubuh kita dengan mengonsumsi Gula Ramah yang ber-Low GI.
Masih ingin tahu lebih lanjut mengenai cara mengonsumsi gula yang tepat agar tidak terkena diabetes? Yuk, tonton Podcast Spotify atau Video Youtube di Channel Yava Bali!
Lihat Juga :
tulis komentar anda