Pangeran Harry Sakit Hati Tabiatnya Dibongkar William, Tak Terima Disebut Jorok
Rabu, 23 Oktober 2024 - 06:00 WIB
Putra bungsu Raja Charles III dan mendiang Putri Diana ini melanjutkan penjelasannya tentang bagaimana ia mencoba meredakan tuduhan yang dilontarkan kepada para wartawan.
“Para wartawan tertawa terbahak-bahak tentang semua itu, tetapi saya menyela, Bohong! Bohong! Itu malah membuat mereka tertawa lebih keras. Willy juga. Saya juga tertawa, karena kami sering bercanda seperti itu, tetapi ketika saya mengingatnya kembali sekarang, saya jadi bertanya-tanya apakah tidak ada hal lain yang terjadi,” jelas Harry.
“Saya berlatih untuk mencapai garis depan, tempat yang sama dengan tempat Willy berlatih, tetapi Istana telah menggagalkan rencananya,” tambahnya.
Di sisi lain, William sebagai penerus takhta selanjutnya dan anggota Keluarga Kerajaan lainnya tidak pernah mengomentari isi Spare. Selama 10 tahun Harry bertugas di ketentaraan, ia melakukan dua tugas operasional di Afghanistan dan memenuhi syarat sebagai Komandan Pesawat Apache.
Di antara cerita kontroversial yang dibagikan ayah dua anak ini dalam bukunya, adalah bagaimana ia membunuh 25 orang saat bertugas di Angkatan Darat Inggris selama dua kali bertugas di Afghanistan.
Namun, masa tugas pangeran 40 tahun tersebut di Angkatan Bersenjata tidak lepas dari kontroversi. Ini karena dianggap sebagai ancaman besar bagi nyawa orang-orang yang bertugas bersamanya karena statusnya sebagai bangsawan.
“Para wartawan tertawa terbahak-bahak tentang semua itu, tetapi saya menyela, Bohong! Bohong! Itu malah membuat mereka tertawa lebih keras. Willy juga. Saya juga tertawa, karena kami sering bercanda seperti itu, tetapi ketika saya mengingatnya kembali sekarang, saya jadi bertanya-tanya apakah tidak ada hal lain yang terjadi,” jelas Harry.
“Saya berlatih untuk mencapai garis depan, tempat yang sama dengan tempat Willy berlatih, tetapi Istana telah menggagalkan rencananya,” tambahnya.
Di sisi lain, William sebagai penerus takhta selanjutnya dan anggota Keluarga Kerajaan lainnya tidak pernah mengomentari isi Spare. Selama 10 tahun Harry bertugas di ketentaraan, ia melakukan dua tugas operasional di Afghanistan dan memenuhi syarat sebagai Komandan Pesawat Apache.
Di antara cerita kontroversial yang dibagikan ayah dua anak ini dalam bukunya, adalah bagaimana ia membunuh 25 orang saat bertugas di Angkatan Darat Inggris selama dua kali bertugas di Afghanistan.
Namun, masa tugas pangeran 40 tahun tersebut di Angkatan Bersenjata tidak lepas dari kontroversi. Ini karena dianggap sebagai ancaman besar bagi nyawa orang-orang yang bertugas bersamanya karena statusnya sebagai bangsawan.
Baca Juga
(dra)
Lihat Juga :
tulis komentar anda