6 Budaya Indonesia yang Pernah Diklaim Malaysia, dari Batik, Rendang hingga Reog Ponorogo
Rabu, 30 Oktober 2024 - 16:40 WIB
Reog Ponorogo merupakan kesenian tradisional asal Ponorogo, Jawa Timur, yang memiliki ciri khas pada topeng kepala harimau dengan hiasan bulu merak. Pada awal 2000-an, masyarakat Indonesia dihebohkan dengan klaim bahwa Malaysia mengangkat kesenian ini sebagai budaya mereka.
Tak tanggung-tanggung, negara tersebut menyebut Reog Ponorogo sebagai Barongan. Setelah protes dari Indonesia, klaim tersebut kemudian diralat, dan Malaysia mengakui Reog Ponorogo sebagai warisan budaya asli Indonesia.
Rasa Sayange adalah lagu masyarakat Maluku yang sarat makna kebersamaan dan persaudaraan. Pada 2007, Malaysia menggunakan lagu ini dalam kampanye pariwisata Malaysia Truly Asia, yang menimbulkan kemarahan masyarakat Indonesia.
Pemerintah Indonesia menuntut penjelasan, dan Malaysia kemudian menyatakan bahwa lagu tersebut adalah warisan budaya bersama di wilayah Nusantara. Namun, Menteri Kebudayaan, Kesenian, dan Warisan Budaya Malaysia Rais Yatim saat itu mengakui bahwa lagu tersebut miliki Indonesia.
Angklung adalah alat musik tradisional asal Jawa Barat yang terbuat dari bambu dan diakui UNESCO sebagai warisan budaya Indonesia pada 2010. Sebelum pengakuan ini, Malaysia beberapa kali menampilkan angklung sebagai bagian dari budaya Melayu dalam acara internasional, menimbulkan persepsi klaim budaya.
Setelah pengakuan UNESCO, angklung semakin dipopulerkan sebagai budaya khas Indonesia, meskipun masih dimainkan di berbagai negara.
Lihat Juga: Indonesia-Jepang Perkuat Transformasi Digital untuk Atasi Stunting dan Pelayanan Kesehatan Ibu-Anak
Tak tanggung-tanggung, negara tersebut menyebut Reog Ponorogo sebagai Barongan. Setelah protes dari Indonesia, klaim tersebut kemudian diralat, dan Malaysia mengakui Reog Ponorogo sebagai warisan budaya asli Indonesia.
5. Lagu Rasa Sayange
Rasa Sayange adalah lagu masyarakat Maluku yang sarat makna kebersamaan dan persaudaraan. Pada 2007, Malaysia menggunakan lagu ini dalam kampanye pariwisata Malaysia Truly Asia, yang menimbulkan kemarahan masyarakat Indonesia.
Pemerintah Indonesia menuntut penjelasan, dan Malaysia kemudian menyatakan bahwa lagu tersebut adalah warisan budaya bersama di wilayah Nusantara. Namun, Menteri Kebudayaan, Kesenian, dan Warisan Budaya Malaysia Rais Yatim saat itu mengakui bahwa lagu tersebut miliki Indonesia.
6. Angklung
Angklung adalah alat musik tradisional asal Jawa Barat yang terbuat dari bambu dan diakui UNESCO sebagai warisan budaya Indonesia pada 2010. Sebelum pengakuan ini, Malaysia beberapa kali menampilkan angklung sebagai bagian dari budaya Melayu dalam acara internasional, menimbulkan persepsi klaim budaya.
Setelah pengakuan UNESCO, angklung semakin dipopulerkan sebagai budaya khas Indonesia, meskipun masih dimainkan di berbagai negara.
Lihat Juga: Indonesia-Jepang Perkuat Transformasi Digital untuk Atasi Stunting dan Pelayanan Kesehatan Ibu-Anak
(dra)
tulis komentar anda